Confirmed!
Setelah menunggu 2 minggu, saya memberanikan diri menyatakan 'saya hamil!'
Kemarin siang saya pergi ke dokter kandungan ditemani suami. Saya sih yang memaksa suami menemani. Tidak butuh alasan apapun untuk menanyakan kenapa harus dengan suami kan? Ya sudah berani berbuat, berani bertanggung jawab juga, hahaha :D
Taken from here |
Untung suami tidak komentar lebih lanjut. Memang punya suami seperti dia harus disayang-sayang. Sejak saya dinyatakan 'positif samar' dua minggu lalu, suami jadi jauh lebih perhatian dan memanjakan saya. Oh, koreksi, saya yang senang bermanja-manja dengan dia. Tetapi dia memang jadi lebih rajin mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sementara tugas saya hanya memasak saja.
Nah, kembali pada cerita kunjungan perdana ke dokter kandungan. Begitu sampai di poli kandungan, saya melapor kepada suster yang bertugas. Lalu saya diperiksa tekanan darahnya dan ditanyakan pertanyaan umum untuk para ibu hamil. Mulai dari apakah ini kunjungan pertama, sampai kapan saya terakhir kali menstruasi. Suster menghitung usia kandungan saya. Ternyata usia kandungan saya sudah masuk minggu ke-6. Wah! Ternyata malah sudah 1,5 bulan ya!
Saat diminta menimbang, saya agak senewen juga, mengingat hasrat makan saya luar biasa heboh sejak di Bontang. Benar saja, berat badan saya sudah 68 kg!! Atau naik 3 kg sejak menikah. Haduuhh.....bagaimana ceritanya kalau saya hamil? *elus-elus perut*
Kami menunggu satu jam sampai akhirnya dipanggil oleh dokter (dokternya laki-laki!). Dokter membacakan pemeriksaan awal yang dilakukan suster tadi. Kemudian, saya diminta untuk melakukan USG dari 'bawah'. Waduh! Bakal 'dimasukin' alat apa nih? Suster tadi sepertinya tahu saya takut dan khawatir. Suster yang membantu saya 'memasukkan' alat, lebih cocok disebut tongkat sih, yang terhubung dengan sebuah mesin berlayar. Baru Om dokter tadi masuk melihat apa yang muncul pada layar. Saya agak nggak ngeh ketika dokter bilang, 'ini positif hamil ya.' Saat saya melihat gambar, pada rahim saya ada semacam kantung kecil berbentuk oval. Itu adalah kantung janin si calon bayi. Saya melihat ke arah suami, ekspresinya datar saja, hahaha. I was wondering what he was thinking about! Tetapi saya tahu, pasti dia happy sekali :)
Ini terbukti setelah pemeriksaan USG. Suami menanyakan, makanan atau minuman apa saja yang jadi pantangan untuk saya. Dokter bilang, tidak boleh minum kopi (bye bye vanilla latte!), tidak makan makanan yang serba dibakar, dan makanan mentah (lalapan contohnya. Ehem, tapi kalo sushi matang boleh kan?). Olahraga amat disarankan. Bahkan, saya masih boleh makan sambal, meskipun dibatasi alias tidak terlalu banyak.
Saya diberikan dua obat, vitamin dan penghilang rasa mual. Saya juga diminta melaksanakan tes lab untuk melihat golongan darah, hepatitis, diabetes, dan tokso. Hari itu juga saya ambil darah di lab. Hasilnya sudah ada, tetapi tidak saya buka. Percuma, saya juga tidak mengerti, hehehe. Bulan depan, saya harus kontrol lagi dan membawa hasil lab tersebut. Oh iya, saya juga harus bilang ke dokter bahwa saya punya riwayat penyakit asma.
Nah, bagaimana perasaan saya hari ini?
Luar biasa....capek. Kemarin malam saja, saya tidur terus sejak pulang dari rumah sakit. Rasanya capek sekali. Tadi pagi, saya mual dan muntah sampai 4 kali! Ini rekor baru! Sampai saya menelpon ibu saya dan cerita soal muntah-muntah ini. Ibu saya bilang, ya dinikmati saja. Namanya juga baru hamil. Iya sih, mau bagaimana lagi ya? Yang penting, si calon bayi ini sehat selalu dalam kandungan! Saya juga perlu memperhatikan pola makan, supaya gizi si calon bayi tetap terpenuhi. Untung saya masih doyan masak dan turun ke dapur. Coba kalau saya ogah masak. Kasihan anak saya jajan melulu!
Mohon doanya ya. Semoga kehamilan pertama saya lancar dan sehat sampai tiba waktunya melahirkan nanti!
(^o^)>
Selamat ya bu dita. Aminnn :)
ReplyDeleteslamat y mba dita..blh de y sharing2 mba ;)
ReplyDelete