Thursday, September 29, 2011

Everything's Okay - Lenka



I know about Lenka from my best friend, Nelly. She is a big fan of Lenka.
Until yesterday, I played this song on my iPod. Woah! I listened to the song, the lyrics. It's really a mood booster song! I felt so happy! :D

Put this song as the first played in the morning. You'll be smile all day long!

Source here

Friday, September 23, 2011

Dotty Dot Dot Design

I always love changing my blog's look. I've tried many ways to change my blog's look. Until I found the one which make me feel easier to change every time I want it!


Dotty Dot Dot Design is your perfect choice! 
There are more than 500 FREE blogger backgrounds (and counting!). What you need is simply click Dotty Dot Dot Design and choose your favorite background. 
Read the guide 'How to Install Dotty Dot Dot Background' first. Then you have to follow all the steps, which is very easy to understand. They also provide how to install the background if you're using the old blogger interface and new blogger interface. It's so easy and more simple than using any CSS code!

For this time, I chose Baby Bump Green background for my blog. I love mommy with her bump pic on the left side. At Dotty Dot Dot Design, there are many backgrounds with diverse themes. You can select by color, season, holiday, style, awesomeness, pattern, theme, object, column width (2 or 3 columns) or header style. 

I bet you'll be fall in love with this stuff! ;)

Enjoy! 

Thursday, September 22, 2011

Our favorite dinner!

Spaghetti Creamy Cheese with Tuna
Our dinner last night. My signature dish (just because I like spaghetti so much!), spaghetti creamy cheese with tuna! My husband really liked it! ;)

Bahan
Tuna pan fried
Ikan tuna segar, belah menjadi 2 bagian hingga menyerupai fillet, lalu potong sesuai selera (dari sekitar 250 gram tuna, saya memotongnya menjadi 4)
2 siung bawang putih, cincang halus
1/2 buah jeruk nipis
Garam, gula, lada putih, dan pala bubuk secukupnya
Minyak secukupnya

Spaghetti creamy cheese
125 gram spaghetti, rebus hingga matang
2 siung bawang putih, cincang halus
2 sdm terigu
250 ml susu cair
3 buah tomat ukuran kecil, buang biji, potong kotak
Keju cheddar, parut kasar
1 sdt kecap maggi
Garam, gula, lada putih, dan pala bubuk secukupnya
2 potong ikan tuna yang telah dihancurkan
Mentega untuk menumis

Cara membuat

  1. Tuna pan fried: cuci bersih tuna, potong, dan lumuri dengan perasan jeruk nipis, garam, gula, lada putih, dan pala bubuk. Panaskan wajan anti lengket, beri sedikit minyak. Tumis bawang putih hingga harum. Masukkan potongan tuna, biarkan kira-kira 1-2 menit sampai salah satu sisi matang, lalu dibalik. Angkat dan sisihkan. Untuk pelengkap saus creamy cheese, ambil 2 potong tuna, cacah atau hancurkan dengan garpu selagi hangat. 
  2. Spaghetti creamy cheese: rebus spaghetti hingga al dente, tiriskan. Panaskan wajan, lelehkan mentega. Tumis bawang putih hingga harum, tambahkan tepung terigu, aduk rata. Masukkan susu cair, aduk terus hingga susu mulai mengental perlahan. Masukkan parutan keju cheddar dan tambahkan lada putih, pala bubuk, garam, dan gula, serta kecap maggi. Setelah rasanya pas, masukkan cacahan ikan tuna dan tomat, aduk rata. Terakhir, tambahkan spaghetti, aduk hingga saus tercampur merata dengan spaghetti. Sajikan hangat.
Untuk 3 porsi


Waiting for a miracle(4): Joget dalam perut

Memasuki 21 minggu, sepertinya gerakan si baby semakin heboh. Sampai dua minggu lalu sih hanya terasa kedut-kedut sana sini. Namun, sudah beberapa kali saya merasakan sesuatu yang heboh dari dalam perut, sampai perut saya terasa bergetar. Apakah itu tendangan si baby? ;)

Seperti kemarin malam, saat saya sedang beristirahat setelah memasak. Kulit perut memang terasa lebih tebal dan kencang belakangan ini, seiring pertumbuhan si baby. Ketika selonjoran, tiba-tiba ada jedug! Perut bergetar. Saya usap perut, eh...jedug! Saya pun tertawa geli sambil mengusap perut lagi. 
"Hahaha, kamu heboh amat, baby!"
Jedug!

Tepat tiga kali si baby ber-jedag jedug ria dalam perut. Sayang, saat saya minta suami pegang perut, si baby sudah lebih kalem. 

Tadi pagi pun saat terbangun dan mengubah posisi tidur saya ke sisi kiri, si baby bergerak lagi. 

Kamu lucu sekali deh, Nak! 


Nah, terkait aksi joget si baby, saya menemukan beberapa artikel di internet tentang gerakan janin, berikut bagaimana merangsang perkembangan janin sejak dini. Ada beberapa hal menarik yang baru saya mengerti dan paham, mengapa harus berlaku demikian. Ini nih yang saya dapatkan.
  • Selama ini saya dan banyak ibu lainnya percaya bahwa memperdengarkan musik klasik pada janin akan membantu perkembangan kecerdasan anak kelak. Saya pun melakukannya dengan meletakkan earphone di perut dan memutar lagu-lagu Mozart atau ayat Al Quran. Ternyata, anggapan itu belum terbukti benar 100%! Banyak ilmuwan yang bersikap skeptis terhadap pernyataan itu. Sementara, anggapan itu sebetulnya hanya kemasan jualan saja. Nah lho... Faktanya, ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan janin, sehingga terlalu dini untuk menyimpulkan apakah memperdengarkan musik pada janin dapat mempengaruhi bayi saat ia lahir nanti. Beberapa ahli dan dokter berpendapat, reaksi fisik janin (detak jantung, gerakan) pada musik bisa jadi cenderung mengarah pada rasa tidak nyaman daripada nyaman. Jangan sampai karena ibu merasa janin responsif pada setiap perlakuan ibu, lalu ibu merangsang janin secara berlebihan (overstimulate). Jadi, gimana dong? Salah satu artikel yang saya baca menyarankan, saat ibu sedang bekerja atau membaca, pasang musik dengan volume normal, tidak terlalu keras. Begitu juga dengan durasi aktivitas mendengarkan musik. Beberapa ahli menyarankan, bersantailah dan nikmati musik seperti yang normal ibu lakukan, dan lebih besar kemungkinan janin akan juga bersantai bersama ibu (Sumber: Pregnancy Music for Fetal Development: Mozart or Bach?).
  • Dr. Thomas R. Verny, seorang ahli yang meneliti efek lingkungan prenatal dan pasca kelahiran dalam perkembangan kepribadian, stimulasi pada masa prenatal (kehamilan) berdampak positif pada perkembangan kesehatan janin. Ada banyak cara yang membantu ibu dan juga ayah tentunya untuk berinteraksi dan memberikan stimulasi pada si baby. Yang penting, lakukan seperlunya, dengan takaran yang tepat, dan nggak berlebihan, sehingga nggak overstimulate tadi. Pertama, selalu ajak ngobrol si baby, seolah dia memang sudah ada di sebelah kita. Ngobrol, bernyanyi, atau bergumam tentang apa saja yang kita lakukan hari ini, kegiatan yang sedang atau akan kita lakukan. Mungkin kita menganggap merasa aktivitas tersebut adalah hal biasa, tetapi untuk si baby di dalam perut segala sesuatu yang ibu lakukan selalu menjadi hal baru dan menyenangkan! Kedua, berinteraksi lewat sentuhan dan usapan. Saya biasa melakukannya saat mandi, saat mengoleskan krim anti-stretch mark di perut, saat sedang mendengarkan musik, saat berbicara dengan si baby, atau menjelang tidur. Saya juga mengajak suami untuk ikut ngobrol. Biasanya lewat sapaan pagi, siang, sore, malam, atau setelah makan. Ketiga, kita sebagai ibu wajib hukumnya untuk menjaga kondisi mental untuk tetap berpikir positif dan menghindari stress. Semua kebutuhan si baby bergantung 100% pada diri kita: fisik, psikologis, dan emosional. Jadiii, kita harus selalu berusaha menciptakan lingkungan yang kondusif untuk si baby (Sumber: Make Happy Smart Baby Series: Make Smart Baby Since In The Womb).


    Ternyata memang si baby ini mengagumkan! Bahkan meski masih ngontrak sementara dalam rahim saya (sampai kehamilan 9 bulan nanti!), dia sudah dapat mendengar dan merasakan apa saja yang saya rasakan, lakukan, dan juga saya makan.


    You're amazing, baby! 
    You're really my star!
    I love you so much! :*



Sunday, September 11, 2011

Waiting for a miracle (3): Pamer perut buncit

Paling cantik di antara dua adik saya!
Lebaran kemarin jadi ajang pamer perut buncit! Dengan bangga juga saya memamerkan si baby yang mulai terlihat eksis dalam perut saya. Semoga saja perut yang akan semakin membesar ini juga menjadi tanda si baby juga semakin bertumbuh sehat sampai tiba waktunya ia lahir ke dunia nanti. Amin! :)




Thursday, September 08, 2011

Waiting for a miracle(2): Utak-atik nama

Menjelang bulan ke-5 kehamilan, salah satu hal yang mulai saya persiapkan adalah nama si baby. Mencari nama itu susah, nggak bisa dikatakan gampang juga. Ada sekian ribu nama yang saya kenal selama ini, ditambah sekian ratus ribu nama-nama yang bisa kita temui dalam buku nama-nama bayi atau berbagai situs di internet. Apakah itu membuat saya semakin mudah menentukan nama? 

Jawabannya, tidak. Semakin sulit malah. Semakin banyak referensi, semakin membuat saya bingung, nama apa yang cocok untuk anak saya kelak. 

Saya sendiri terlahir dengan nama yang sangat Indonesia, sedikit bercampur bahasa Sansekerta. Begitu pun dengan nama adik-adik saya. Kedua orang tua saya memilihkan nama-nama kami dari bahasa Sansekerta. Jadi, saya juga terinspirasi untuk melakukan hal sama. Bagi saya, nama-nama dalam bahasa Sansekerta atau bahasa Indonesia terdengar sederhana, tetapi penuh makna. Pengucapan dan penulisannya juga lebih mudah. 

Zaman sekarang, kebanyakan orang tua memberi nama anaknya dengan kesan modern, tetapi menyulitkan pengucapan dan penulisan. Nama saya saja (yang menurut saya mudah ditulis dan diucapkan) kerap salah tulis, terutama nama belakang yang merupakan gabungan nama Papa dan Mama. 

Masih sekitar 4 bulan lagi menjelang HPL alias Hari Perkiraan Lahir, tetapi persiapan nama sejak awal akan jauh lebih baik daripada membiarkan nama si baby belum tertulis saat ia lahir nanti (atau tertulis 'bayi Ibu X & Bapak Y'). Lagipula, akan lebih mudah jika kita sudah memilih sekian banyak nama, dan menggabungkan beberapa nama nanti. Tentu berdasarkan hasil rundingan dengan suami :)

Nah, kembali pada soal pemberian nama. 
Saya memang cenderung mencari nama-nama dalam bahasa Sansekerta. Kadang, beberapa nama terdengar sangat Jawa sih, tetapi saya memang setengah Jawa kok, hehehehe. Saya juga belum merangkai nama-nama tersebut menjadi satu kesatuan, hanya saya kumpulkan dan dituliskan dalam sebuah notes yang saya bawa ke mana-mana. Kita nggak pernah tahu inspirasi itu datang kapan dan di mana kan? Rencananya, nama-nama pilihan saya akan saya ajukan pada suami dan kami akan merangkaikannya menjadi beberapa nama pilihan untuk si baby, baik nama laki-laki maupun perempuan. 

Pendek kata, nama si baby haruslah terdengar serasi saat diucapkan maupun ditulis. Lalu, namanya unik, tetapi juga mudah diterima keluarga dan masyarakat. Selain unik, makna nama itu juga harus positif dan panggilan yang mudah diucapkan.  Bagaimanapun juga, nama akan dibawa seumur hidup oleh anak. 

Untuk cari-cari inspirasi, saya rajin menyambangi situs Ide Nama Bayi milik Melinda Hospital, Bandung, yang merupakan salah satu aplikasi internet di Indonesia yang meraih penghargaan MURI. Konon, terdapat sekitar 70.000 nama bayi dari berbagai bahasa dalam situs itu. 

Saya juga suka mengintip silsilah keluarga Hanafiah dan Syadiran pada website Sitta Karina untuk mencari nama. Yup, Sitta Karina penulis novel favorit saya. Ia memang menciptakan tokoh-tokoh dengan nama-nama yang banyak diambil dari bahasa Sansekerta. 

Huff, perjalanan mencari nama untuk si baby masih panjang. Sejauh ini belum dapat 'aha!' alias pencerahan nama mana yang pas di hati. Mengerahkan bala bantuan sih sudah. Papa saya minta untuk ikut utak-atik nama, karena seleranya mirip dengan saya, hehehehe. Kalaupun nanti kami mendapat banyak usulan nama, keputusan akhirnya tetap pada saya dan suami. 

Hellooo, baby! Tunggulah, Nak, nanti Mama dan Papa akan cari nama terbaik untuk kamu! Nama yang penuh harapan dan doa juga tentunya! Sabar ya, Nak! *elus-elus perut*

Wednesday, September 07, 2011

Hello, September! :)

Minal Aidin Wal Faidzin
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1432 H
Mohon maaf lahir batin :)


Sudah bulan September! Sudah lebih dari separuh tahun 2011 kita lewati. Saya sudah melewatkan hari ulang tahun saya, 17 Agustus (yang kali ini sepi dari lomba-lomba), dan Lebaran! 

Yup, dua minggu saya habiskan di Jakarta untuk berlebaran. Sangat menyenangkan! Semua wish list ngidam saya sudah terkabul: bakmi dan pangsit goreng GM, Hoka-hoka Bento, Pikachu Roll Sushi Naga (meskipun hasil menitip pada seorang sahabat), keripik balado Christine Hakim, risoles isi mayonaise, gemblong (saya makan tiga buah sekaligus!), tempe mendoan buatan Tante Rini (the one and only!), nasi ayam hainan Oenpao, daaannn..... pop corn caramel di Bioskop XXI. Masih ditambah cheese cake dari Seven Grain yang super enak!!!!

Nggak heran juga kalau baru seminggu di Jakarta berat saya naik 1 kg. Pulang sampai di Bontang, sudah naik 2 kg!

Hal lain yang membuat saya sangat bersyukur juga adalah saya bisa kembali ke Bontang dengan selamat. Alhamdulillah, si baby kuat ikut jalan-jalan. Memasuki bulan ke-5 kehamilan, saya merasa lebih sehat dan nyaman. Makan apapun, minum apapun, semua oke! Tetap dengan alarm lapar setiap 2 jam sekali. Saya pun selalu siap dengan cemilan di dalam tas, supaya nggak belingsatan kalau mendadak lapar. Mudah-mudahan si baby (dan saya tentu saja) sehat selalu, sampai nanti tiba saatnya ia lahir ke dunia! Amin.

Pssttt....bulan ini ada momen spesial yang wajib ditunggu: ulang tahun suami! ;) Mari browsing untuk cari-cari kado! :)

Ini perut saya! (#^-^#)





Powered by Blogger.