Dua bulan, panjang 56 cm, berat badan 5,6 kg.
Badan Rasya tebal, montok, dan sehat! :D
Rasya juga sudah menjalani serangkaian imunisasi dan Alhamdulillah semua bisa dilalui dengan baik. Hebatnya lagi, semua imunisasi suntik cuma menimbulkan tangisan sesaat Rasya dan sesudahnya tenang. Jagoan kecil!
Leher Rasya juga sudah lebih kuat. Ia pun bisa bergaya mengangkat kepala saat ditengkurapkan. Pola tidurnya relatif lebih teratur dan rutinitasnya sudah bisa ditebak.
Rasya sehat, Ayah dan Mama senang!
Setiap kali membaca majalah Ayahbunda atau Parenting Indonesia, saya selalu terpukau melihat halaman fashion untuk anak. Wah, anak zaman sekarang, pakaiannya gaya banget! Yeah, dari zaman Gilang bayi pun dia juga didandani banyak pakaian lucu dan bagus, plus keren! Zaman saya? Nggak jauh-jauh dari setelan kaos, celana pendek, atau terusan pink dengan pita. Oh, kalau buat si Kiky yang ngetrend adalah pakaian dengan gambar Voltron, Ultraman, Batman, dll :p
Nah, sejak Rasya lahir, saya banyak dibelikan Mama pakaian bayi yang lucu-lucu dan minim motif. Saya malah suka, warnanya pastel: biru, kuning, hijau. Bahannya lembut. Apalagi ditambah jumpsuit alias terusan yang aduh kalau dipakai jadi lucu menggemaskan. Sampai detik ini saya masih belum berhasil memakaikan Rasya bodysuit yang dibelikan Mama karena masih kebesaran. Saya masih harus bersabar sampai Rasya 4 atau 6 bulan. Makanya, setiap dua minggu sekali saya rajin mengecek pakaian-pakaian yang dibelikan Mama atau hadiah dari teman, mana kira-kira yang sudah bisa dipakai Rasya. Jangan sampai ada yang terlewat dan tidak sempat terpakai. Tahu sendiri kan, pertumbuhan bayi itu cepat!
Pakaian favorit saya!
Sepatu/kaos kaki rajut itu sudah ngepas sekarang
Kemarin saat sedang menjelajah dunia maya untuk mencari model seragam kerja, saya menemukan beberapa pakaian bayi yang aduh-lucu-banget-nggak-tahan-pengen-beli! Namun, melihat harganya, saya tutup mata saja deh. Terlalu mahal untuk pakaian bayi! Mending saya belikan perlengkapan bayi lainnya atau... buat pakaian-sepatu saya saja hahahahaha :D
Isu hangat saya bulan ini adalah babywearing alias menggendong bayi menggunakan sehelai kain atau gendongan. Sejak Rasya semakin besar, saya sadar betul saya sudah membutuhkan gendongan. Di rumah ada beberapa gendongan hadiah dari teman, tetapi gendongan tersebut hanya bisa dipakai jika Rasya sudah bisa menegakkan kepala dan bisa duduk. Sementara Rasya semakin besar, kalau bepergian membutuhkan tenaga ekstra untuk menggendongnya dengan posisi standar, belum lagi urusan lengan kemeng dan kesemutan. Solusinya cuma satu, membeli baby wrap, yaitu sehelai kain yang digunakan untuk menggendong bayi dengan berbagai macam posisi.
Saya menjatuhkan pilihan pada Hanaroo. Alasannya sih ada teman suami yang menjualnya. Namun, setelah browsing sana-sini, saya menemukan satu alasan mengapa memilih Hanaroo. Kain yang lentur dan cukup tebal bisa menopang tubuh bayi dengan baik, serta harganya jauh lebih bersahabat dibandingkan baby wrap lain. Harga masih sesuai dengan dompet deh!
Mungkin kebanyakan orang melihat 'ribet bangetpakai gendongan ini.' Iya, memang Hanaroo dan baby wrap sejenis memiliki panjang rata-rata 5 m, dengan bahan seperti spandex lentur dan cukup tebal. Untuk memakainya harus dibelitkan di tubuh ibu atau ayah, dan membutuhkan waktu. Meskipun demikian, keuntungannya jauh lebih besar daripada gendongan lain yang langsung pakai. Keuntungan baby wrap dibandingkan gendongan lainnya (seperti saya kutip dari website Hanaroo):
Untuk Bayi:
Bayi menangis lebih sedikit, belajar lebih banyak dan tumbuh lebih cepat.
Membuat bayi lebih aman, karena Hanaroo Baby Wrap diikatkan pada tubuh Bunda dengan cara yang unik untuk menjamin keamanan yang maksimal bagi bayi. Bayi Bunda tidak akan jatuh/merosot dari gendongan.
Untuk Bunda dan Ayah:
Lebih cepat menyelesaikan pekerjaan karena tangan bunda/ayah bebas mengerjakan aktivitas lain.
Menghilangkan kebingungan memilih antara menggendong bayi dan menikmati hidup.
Mengurangi depresi pasca melahirkan dan kemungkinan child abuse.
Lebih mudah dan bebas untuk menyusui dengan Hanaroo Baby Wrap karena kain yang lebar menyembunyikan dengan sempurna.
Bunda/ayah memiliki 2 tangan yang bebas bermain dengan anak bunda yang lainnya, sehingga mengurangi persaingan antara saudara.
Memberikan bunda / ayah kesempatan untuk lebih dekat secara emosional dengan bayi.
Tidak menyebabkan sakit bahu, karena cara mengikat Hanaroo Baby Wrap membagi berat tubuh bayi secara merata ke tubuh Bunda/ayah, sehingga tidak akan merasa berat ataupun pegal.
Membuat bayi lebih aman, karena Hanaroo Baby Wrap di ikatkan pada tubuh Bunda dengan cara yang unik untuk menjamin keamanan yang maksimal bagi bayi. Bayi Bunda tidak akan jatuh/merosot dari gendongan. Hanaroo Babywrap bisa dipakai dari newborn - balita 15 kg.
Nah! Setelah dua kali mencoba memakainya, Alhamdulillah Rasya tenang. Memang saya harus banyak latihan untuk memakai Hanaroo dengan berbagai macam posisi gendongan. Dalam setiap Hanaroo yang dibeli, disertakan pula buku petunjuk pemakaian dan VCD. Namun, saya merasa beberapa langkah penggunaan ada yang kurang jelas, sehingga saya mencari videonya di Youtube.
Hasilnya, saya menemukan video pemakaian baby wrap dari seorang ibu berkebangsaan AS yang menjelaskan dengan singkat, padat, dan jelas. Bahkan, saya ingin menyimpan video ini di HP, supaya lebih mudah mencoba jika lupa :p
Kalau minggu lalu saya baru mencoba posisi hug hold, minggu ini saya ingin mencoba posisi cradle plus bagaimana menyusui dengan menggunakan baby wrap sebagai nursing cover-nya. Yuk, lihat video berikut!
Kelihatan mudah kalau sering dipraktekkan. Kuncinya memang harus banyak latihan. Saya sih demi kenyamanan diri saya, rela berlatih lebih sering dan sedikit repot. Lagipula, kalau kita nyaman menggendong, bayi juga akan merasakan hal yang sama. Selain itu, sisi praktisnya juga membuat kita tidak perlu sering membawa kereta dorong, terutama jika kita pergi ke tempat yang tidak memungkinkan membawa kereta dorong. Gendongan seperti ini tampak lebih mudah bagi saya :)
Di Indonesia, ada banyak merek baby wrap yang beredar. Hanaroo hanya salah satunya. Ada pula merek Sleepy Wrap/Boba Wrap, Bobita Wrap, Moby Wrap. Semuanya memiliki bentuk dan model serupa, tinggal soal mau memilih yang mana dan pas untuk kantong.
Sayang, saya belum sempat berfoto menggunakan Hanaroo. Nanti kalau sudah ada fotonya saya bagi di sini deh! ;)
Semalam entah mengapa Rasya tidak langsung tidur terlelap. Padahal, biasanya sehabis mimik dia akan langsung tidur pulas, dengan mata terpejam lengket! Tadi malam butuh beberapa kali usaha untuk menidurkan Rasya. Dari serentetan usaha, salah satu yang ampuh adalah bernyanyi.
Saya tahu, suara saya pas-pasan. Kalau karaoke pun pasti terdengar fals. Akan tetapi, saya yakin seyakinnya, suara saya terdengar merdu di telinga Rasya, hahaha :D Menjadi ibu membuat saya lebih suka bernyanyi dan bersenandung, terutama saat menimang Rasya. Sampai ia tertidur pulas!
Memanggil kembali ingatan lagu anak-anak zaman dulu menjadi rutinitas saya dan suami. Kami menyanyikan banyak lagu, dari yang populer seperti Cicak di Dinding, Balonku, Bintang Kecil, Naik Delman, sampai lagu anak-anak yang agak modern (ah ya, awal 1990-an boleh deh dibilang modern) seperti Semut Kecil, Abang Tukang Bakso, atau Bolo-bolo (ini suami yang bernyanyi!).
Lirik Bolo-bolo Tina Toon diganti begini oleh suami,
Rasya, bolo bolo....Rasya bolo bolo....
Kadang, kami bisa super kreatif mendendangkan lagu ciptaan sendiri, dengan nada seadanya plus nggak jelas lagunya. Pokoknya suka-suka, hehehe :p
Selamat pagi, Rasya! Selamat pagi Rasya! Selamat pagi, semuaaa. Di sini ada Rasya, di sini ada Rasya siap-siap mandi... (lagu penyemangat Rasya pagi-pagi, nadanya ngarang sendiri)
Bangun tidur trus Rasya mandi. Tidak lupa memakai sabun. Habis mandi trus Rasya mimik. Dipeluk mama sampai bobo lagi... (ini lagu untuk mandi, pakai nada lagu Bangun Tidur)
Nah, ada satu lagu yang saya suka sekali nyanyikan untuk pengantar tidur Rasya, yakni lagu Pelangiku yang dinyanyikan Sherina, dari album pertamanya.
Butuh waktu untuk mengurai ingatan saya tentang liriknya. Tapi memang lirik dan melodinya bagus, pas untuk lagu pengantar tidur!
Hmm....saya ingin sekali memperkenalkan Rasya pada lagu anak-anak, semua lagu anak-anak. Mudah-mudahan sih ke depannya masih akan banyak bermunculan artis cilik yang HANYA menyanyikan lagu anak-anak, bukan cuma beberapa anak tanggung yang membentuk boyband atau girlband dan bernyanyi soal naksir-naksir (_ _)"
Errr...tapi Rasya nggak usah jadi artis cilik yaaa... :p
Sudah saatnya mengganti header blog dengan yang baru. Namun, sementara saya mencari inspirasi untuk mendesain ulang header baru, ini jadi 'pakaian' sementara blog saya. Inginnya sih ada logo Cerita Si Hejo. Hmm...mari bertapa dulu!
Anyway, saya suka dengan background ini. Tampak berwarna-warni dan meriah, tetapi tetap adem dipandang mata.
Nonton video ini pagi-pagi bikin saya merinding dan makin ngefans Super Junior.
Kapan ya saya bisa nonton Super Show? Sekalipun ada di Jakarta....*inget anak*
Super Junior saranghae!!! \(^o^)/
Dua lagu favorit saya dinyanyikan di SS4! Aaaaaaaaaa....Siwooooonnn!!!!
*masih berharap Rasya seganteng Siwon, walau sudah tahu pasti akan seganteng ayahnya :p*
Sejak dulu, saya selalu bermimpi memiliki rumah dengan dapur yang cukup luas dan memuat segala macam peralatan-perlengkapan masak. Di rumah sekarang ukuran dapurnya kecil dan mungil. Maklum, pemilik rumah sebelumnya hanya tinggal berdua dan tidak memiliki anak. Bahkan, tempat mencuci piring pun masih di luar. Yap, namanya juga rumah tempo dulu, dibangun sekitar tahun 1980-an akhir. Namun, jangan salah, kualitas material bangunannya nomor satu, benar-benar beton dan kayu ulin. Kuat banget!
Saya dan suami selalu berangan-angan, kalau ada rejeki akan memperbesar dapur. Ini yang pertama dan utama. Hmm, jadi boleh dong saya punya dapur impian. Apalagi setiap melihat acara masak, saya selalu ngeces melihat dapur dengan segudang peralatan-perlengkapan. Bak surga buat saya! Semoga saja dapur impian ini bisa tercapai suatu hari nanti! *mari menabung!!!*
