Thursday, June 07, 2012

Kapan Rasya siap untuk MPASI?

Kalau kemarin saya sudah bercerita tentang apa yang akan saya mulai untuk MPASI Rasya, hari ini saya ingin merangkum kapan waktu yang tepat untuk memulai MPASI. Saat ini semua dokter spesialis anak sepakat untuk merujuk pada ketentuan WHO bahwa makanan padat harus mulai diperkenalkan pada bayi enam bulan. Alasannya, setelah lulus ASI eksklusif, sistem pencernaan bayi sudah berfungsi baik dan kekebalan tubuh sudah terbentuk. Pun dengan sistem saraf dan otot mulut bayi yang sudah berkembang. Jika selama ASI eksklusif ia masih mengandalkan refleks mengisap, maka sejak 6 bulan refleks itu menghilang. Sebaliknya, ia mulai mampu membuka mulut saat ada sendok mendekat, mengatupkan bibir atas atau bawah ke dalam, dan menelan makanan. Dengan demikian, secara fisiologis bayi lebih siap untuk makan. 

Selain itu, bila pada usia 0-6 bulan ASI mampu mencukupi 100% kebutuhan gizi bayi, maka pada usia 6-9 bulan ASI hanya mencukupi 60% kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu, diperlukan makanan pendamping (MP) ASI supaya kebutuhan gizi bayi terpenuhi. 

Bayi juga bisa menunjukkan tanda-tanda fisik lain guna melihat apakah ia siap makan atau belum. Pertama, ia sudah bisa duduk meski dengan sedikit bantuan. Kedua, ia mampu mengontrol kepala dan lehernya. Ketiga, ia tampak tertarik melihat makanan, sendok, dan garpu. Keempat, ia hobi memasukkan apapun ke mulut.

Hmm, sebenarnya beberapa tanda memang sudah muncul pada Rasya, tapiiiiii tetap bukan jadi patokan untuk memberinya makan lebih awal!! Catat! :p Rasya memang sudah lihai mengontrol kepala dan leher, tetapi masih perlu bantuan untuk duduk. Tengkurap sendiri saja belum lancar, meski bisa kembali telentang setelah tengkurap. Kalau duduk pun, maunya bangun sendiri dan merosot ke bawah. Lalu, ia sangat hobi menggigiti teether dengan berbagai pose, bahkan sampai marah-marah kalau teether itu 'terbang ke dimensi lain'(ini istilah suami) a.k.a 'hilang dari pandangannya.' 




Rasya punya waktu 1,5 bulan untuk memantapkan kesiapan fisik dan juga sistem pencernaannya. Saya dan suami semangat melatihnya tengkurap dan duduk. Ngesot sudah jadi keahlian Rasya, seperti kemampuannya mengangkat dan memegang kakinya sendiri (saya enggan membayangkan dia memakan kakinya....). 

Ngomong-ngomong, selama riset tentang MPASI, saya cenderung mencari 'pembenaran' atau alasan logis-ilmiah atas pilihan yang sudah saya pikirkan. Semisal tentang memulai MPASI dengan buah-buahan, maka saya akan mencari literatur atau informasi yang sesuai dengan itu. Mengapa harus buah, mengapa bukan serealia, buah apa yang baik dan mudah dicerna, dan bagaimana cara pemberiannya. Setidaknya, pilihan awal ini membantu saya memilah informasi mana yang saya pegang dan percayai, sehingga saya tidak terlalu 'tenggelam' dalam berbagai informasi MPASI. 

Alhamdulillah, significant person Rasya (pengasuh dan ibu mertua) menyerahkan semuanya pada saya, termasuk kapan waktu terbaik untuk mulai MPASI. Meskipun ibu pengasuh Rasya sudah bolak-balik menggoda saya, 'kasih makan saja, Bu!' Untung saya cukup 'keras' dan teguh memegang prinsip, paling saya hanya senyum-senyum saja, hehehehe. Pun dengan Mama yang tetap menyerahkan sepenuhnya pada saya, tetapi tetap menjadi konsultan nomor satu untuk urusan tumbuh kembang Rasya.

Pada akhirnya, apapun pilihan MPASI pertama bayi, sangat tergantung pada sang ibu. Setiap ibu memiliki pandangan sendiri dan punya hak penuh untuk menentukan mana yang akan dilakukan. Saya memilih pure pisang atau pure alpukat sebagai makanan pertama Rasya nanti (kata suami, makan pisang benyek!). Bagaimana dengan Anda? :) 


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.