Berpisah dengan Ayahbunda sekian lama (dan bergaul dengan para saudara sedarah Ayahbunda), saya kembali melirik Ayahbunda saat dinyatakan hamil pada bulan
ke-2 pernikahan kami. Pertama kali hamil, saya jadi sering membeli atau
meminjam Ayahbunda di perpustakaan sekolah tempat saya bekerja. Ketika saya
keguguran pada usia kehamilan 10 minggu karena blighted ovum, saya sempat terpuruk, sedih luar biasa. Saya pun mundur
teratur dulu dari dunia para calon ibu.
Alhamdulillah, Allah Maha Baik, selang 45 hari kemudian saya kembali
hamil (meski dokter menyuruh saya libur 3 bulan, seperti dikatakan di sini).
Kehamilan kedua ini membuat saya lebih hati-hati. Termasuk menunda pengumuman
kehamilan pada dunia, kecuali pada keluarga dekat dan rekan kerja. Saya kembali
rajin membaca Ayahbunda. Entah mengapa, setiap kegelisahan atau kekhawatiran
yang saya risaukan, pasti Ayahbunda tengah mengupas tuntas masalah tersebut.
Mulai dari mitos-mitos kehamilan, perubahan fisik yang dialami, hingga memperdengarkanmusik ke si calon bayi. Saya juga langganan newsletter
kehamilan Ayahbunda. Setiap menerima newsletter,
saya langsung mencocokkan dengan kondisi saya, maklum sering khawatir. Pendek
kata, saya coba memberi nutrisi terbaik bagi pikiran saya selama hamil, supaya “rumah kontrakan” ini nyaman bagi si kecil
selama 9 bulan berada di dalamnya! J
Rasya saat baru lahir |
Pagi hari sekitar pukul 10.00 WITA pada Rabu, 18 Januari 2012,
seorang bayi laki-laki lahir dari rahim saya melalui operasi caesar di rumah sakit terbesar di kota
saya. Dengan berat badan 2,88 kg dan panjang 46 cm, laki-laki paling tampan di
dunia itu (versi saya tentunya!) kami beri nama Cakrasyadhia Nafii Pradana.
Lengkaplah sudah kebahagiaan saya sebagai seorang ibu.
Pulang ke rumah, hari-hari sebagai ibu dimulai. Menimang, memandikan,
mengganti popok, menyusui Rasya, semua
menjadi kebiasaan baru bagi saya dan suami. Pertama kali kami menjadi orang
tua, pertama kali kami menjadi ayah dan mama untuk Rasya. Meskipun kami berdua
lulusan psikologi, teori-teori psikologi perkembangan yang kami pelajari
langsung menguap begitu saja! Semua kembali ke nol, kami belajar dari awal.
Foto JUARA! :D |
Lagi-lagi Ayahbunda menjadi teman setia kami, betul-betul bacaan
yang cocok untuk pasangan muda! Malah Ayahbunda sudah menyemarakkan dapur saya dengan hadiah yang kami dapatkan dari lomba Twitpic Ayahbunda. Ketika itu foto Peluk Anak versi Ayah dan Rasya berhasil menjadi juara. Ada hadiahnya lho, yaitu Philips
Citrus Press Juicer. Keren banget! Selain itu, saya dan suami kerap mencocokkan
tumbuh kembang Rasya dengan tumbuh kembang bayi pada umumnya, seperti yang
selalu disajikan dalam Ayahbunda. Benar lho, mendampingi Rasya yang sedang asyik
menjelajah dunia barunya itu terasa lebih menyenangkan berbekal segudang tips
Ayahbunda.
Pun ketika Rasya sudah makan,
mengintip resep-resep Ayahbunda itu HARUS! Saya sering kehabisan ide membuat
makanan Rasya, maka berburu resep di web Ayahbunda bisa memunculkan inspirasi
untuk memasak. Apalagi Rasya selalu lahap menghabiskan makanan buatan saya.
Bikin saya bersemangat memasak!
Tak terasa, artikel yang saya baca
mulai bergeser ke bagian tengah majalah Ayahbunda, karena Rasya sudah 9 bulan.
Persahabatan saya dengan Ayahbunda tampaknya masih akan berlangsung selama beberapa
tahun ke depan, saat Rasya menyandang status balita, ketika ia siap masuk ke
dunia sekolah, hingga ia memiliki adik nantinya ;)
Selamat ulang tahun, Ayahbunda!
Terima kasih sudah menjadi sahabat setia dan inspirasi bagi semua orang tua di
Indonesia!
*) Tulisan ini disertakan dalam Lomba Menulis Blog "Aku dan Ayahbunda" dalam rangka ulang tahun ke-35 majalah Ayahbunda.
wihihihi lucuuu *uyel-uyel* goodluck ya!
ReplyDeletehehehehe, makasih yaaaa :D
DeleteSelamat ya, setelah foto sekarang tulisannya juara :)
ReplyDeleteSalam buat Rasya ^__^
Terima kasih, Mbak :) salam kenal juga dari Rasya :)
Deletekeren tulisannya ... www.ipung.net
ReplyDelete