Foto terakhir Pakde, bersama Bude Diah (kiri) dan Mama (kanan) |
Sewaktu belum menikah, kumpul-kumpul bersama keluarga besar dari pihak Mama setiap malam minggu jadi ritual di rumah Eyang Putri (saya memanggilnya Ibu) saya. Acara kumpul-kumpul ini cuma sekedar ngemil, makan, sambil ngobrol ngalor-ngidul tentang banyak hal, hingga tertawa ngakak bersama. Kami sekeluarga besar sangat kompak dan selalu mengandalkan satu sama lain.
Ketika ada berita bahagia, kami berbaginya bersama, termasuk di grup BBM.
Ketika ada berita sedih, kami juga berbagi dan saling mendoakan serta menguatkan.
Pun saat ada berita duka, seperti yang saya dapatkan pagi ini...
Innalillahi wainnaillaihi roji'un.
Pakde Harry, kakak Mama saya, berpulang ke sisi Allah SWT karena sakit yang sebulan belakangan ini dideritanya.
Saya shock, sangat sedih & lebih gundah karena tak bisa segera ke sana, merangkul Bude Diah, Mbak Asti, Mas Iwan, Mbak Laras & Mas Adi, juga Mama, dan Ibu... Sedih sekali...
Terlebih bagi Ibu, yang sedang sakit stroke juga, saya sangat khawatir bagaimana perasaan Ibu ditinggal lebih dulu oleh anak laki-laki kesayangannya :'(
Saat saya ke Jakarta nanti, saya tak akan lagi melihat Pakde, mendengar suara & canda Pakde, juga segala cerita masa mudanya. Ternyata, Lebaran lalu menjadi pertemuan terakhir saya dengan Pakde...
Namun, kami harus mengikhlaskan kepergian Pakde. Semoga ini menjadi jalan terbaik untuk Pakde. Semoga Ibu & Bude Diah kuat menghadapinya. Semoga kakak-kakak sepupu saya tabah menjalaninya.
Sebab setelah hari ini, esok tak pernah sama lagi bagi keluarga Gunawan...
Semoga kami sekeluarga siap dan kuat menjalani hari-hari berikutnya...
Selamat jalan, Pakde Harry...
turut berduka cita ya mbaak... iya, keluarga memang segalanya...
ReplyDeleteterima kasih mbak meilya :)
Delete