Monday, August 26, 2013

Koi Suru Kisetsu, Membangkitkan Lagi Hobi Lama





Ternyata, saya masih gandrung dengan J-Pop!
Saya kira setelah sekian lama mencekoki diri dengan K-Pop, saya tetap selalu jatuh cinta dengan J-Pop.
Apalagi setelah menonton dan mendengarkan lagu ini di ATM [V] Channel. Dua kali mendengar, akhirnya dapat nama penyanyinya.

Silakan menikmati, video yang apik dengan lagu yang manis.
Naoto Inti Raymi - Koisuru Kisetsu (Twilight Paradise) ;)

Thursday, August 15, 2013

Lebaran Pertama di Rantau

Memang yang pertama kali itu selalu bikin deg-degan yaaa.
Jadi, seperti saya ceritakan di sini, saya membatalkan perjalanan mudik (dan merelakan tiket yang hanya bisa di-refund setengah harga) ke Jakarta. Selain merasakan bagaimana Lebaran di kota kecil ini, kali ini juga merupakan Lebaran pertama kami bertiga. Tahun kemarin saya dan Rasya Lebaran di Jakarta sementara suami baru menyusul beberapa hari sesudahnya. 

Nah, kali ini kami berkumpul di rumah mertua sejak malam takbiran. Esoknya setelah salat Ied, kami bermaaf-maafan dan lalu makan ketupat-opor ayam-rendang-sayur lodeh yang sudah disiapkan Ami. Siangnya, saya dan suami pergi ke halalbihalal sekolah tempat saya bekerja. Lalu kami menghabiskan sore di rumah mertua hingga keesokan harinya. Baru malam hari kedua saya menyempatkan diri ke rumah rekan yang lebih senior. Sementara hari Sabtu saya memasak di rumah, ceritanya open house. Dua kelompok murid saya mampir ke rumah, serta beberapa teman. Memang nggak banyak yang datang, soalnya nggak mengundang banyak juga hahaha. Jadilah hari itu kami mabuk sup krim jagung dan spaghetti :p

Satu hal yang pasti, ternyata ya bisa juga melewati Lebaran di rantau. Berarti akan ada Lebaran lain di sini mungkin. Namun, tahun depan pasti saya pulang mudik ke Jakarta. Bukan soal makanannya yang bikin kangen, tapi kumpul dan ngobrol ngalor ngidul dengan keluarga besar itu yang paling bikin kangen setengah mati! Suasana yang nggak ada duanya karena saya memang besar di keluarga yang ribut bin heboh :D

Mumpung masih suasana Lebaran, kami sekeluarga mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H
Mohon maaf lahir dan batin!

Sunday, August 04, 2013

Ingin Sekolah Lagi!

"Kalau tahun depan belum dilamar, aku sekolah dulu aja, Ma."

Begitu kata saya pada Mama saat akhir tahun 2009. Saya ingin melanjutkan S2 Magister Profesi Psikologi ketika itu. Baru sebatas keinginan, tetapi sudah mulai cari informasi tentang S2 Mapro di Jakarta, yang bisa diatur waktunya dengan pekerjaan. Itu pun dengan syarat, kalau saya belum dilamar si pacar. Maklum, status pacaran jarak jauh itu lumayan bikin deg-degan. 

Ndilalah, memang sudah waktunya saya berjodoh (akhirnya) dengan si pacar. Setelah 5 tahun pacaran, kami pun menikah di awal Desember 2010. Rencana sekolah pun tertunda sementara.

Namun, saya masih menyimpan impian itu sampai saat ini, tinggal masalah waktu dan dana. Inginnya sih cari beasiswa, tetapi saya masih belum menemukan. Ditambah status pekerjaan yang belum menjadi karyawan tetap, di satu sisi menguntungkan, tetapi di sisi lain juga merugikan. Jujur, saya belum siap kalau sekolah saja tanpa punya penghasilan sendiri. Inginnya, bisa sekolah tetapi pendapatan mengalir terus. Andai bisa...

Saya dan suami pun berandai-andai. Andai suami ditugaskan belajar, saya ingin ikut belajar juga. Mungkin suami bakal ambil Mapro PIO, sementara saya meragu antara Mapro Psikologi Pendidikan atau Magister Sains Psikologi Pendidikan/Perkembangan atau bahkan Magister Bimbingan Konseling. Pilihan yang sulit. 

Soalnya, saya itu orang yang banyak mikir dan banyak maunya! Gara-gara cerita seorang teman kalau kuliah Mapro itu sulit, saya sedikit galau lantaran saat ini sudah berstatus ibu. Kalau sulit dan banyak tugas, bagaimana mengurus Rasya? Belum lagi jika kuliah di kota tertentu, nanti Rasya sama siapa?? Aih, memang emak-emak ini mikirnya ribet!

Akan tetapi, keinginan sekolah lagi itu belum pupus. Terlebih ketika saya sempat bertemu dengan berbagai dosen dari PTN beberapa waktu lalu. Melihat dan mendengarkan sosialisasi PTN untuk siswa saja membuat keinginan sekolah lagi itu terus membuncah. Betapa excited bisa ngobrol dan diskusi dengan para akademisi. Betapa segarnya ketika otak ini diajak bekerja dan berpikir lagi tentang keilmuan yang didalami. Betapa menyenangkan bisa sekolah lagi! Plus mengingat Mama saya pun sedang menjalani kuliah S2 Komunikasi. Bikin tambah iri dan pengen! 

Sekolah lagi bukan semata menambah gelar saja bagi saya. Itu salah satu tujuan, ya saya akui. Namun, sekolah lagi berarti membuktikan diri bahwa saya bisa meraih impian yang saya cita-citakan. Paling tidak, saya bisa menerapkan ilmunya untuk keluarga dulu, syukur bila nantinya juga bisa saya terapkan pada lingkungan sekitar. Bagaimanapun, belajar itu tak pernah berhenti, sebuah proses sepanjang hidup. Bagi saya, tak ada kata terlambat untuk sekolah lagi. Kalau Mama saja bisa, mestinya saya juga bisa 'kan? :)

Pinjam di sini

Friday, August 02, 2013

Kembali ke Selera Asal: #Andien

Musik bagi saya adalah penghibur, pembangkit mood
Jujur saja, sejak beranak saya jarang sekali mendengarkan lagu di iPod. Saat kerja kadang lebih asyik bekerja sambil ngobrol ngalor ngidul dengan teman daripada sambil mendengarkan lagu. Kalaupun mendengarkan lagu tertentu, saya hanya mendengar selintas lalu, tanpa menikmati alunan melodinya. 

Hari ini saya memutar CD #Andien yang dibelikan suami minggu lalu. Keinginan beli CD ini sudah tertunda sebulan lantaran waktu di Balikpapan saya hanya menemukan DVD #Andien saja (harganya cukup menguras kocek :p). Well, meski harga CD ini ternyata ya nggak beda jauh dengan DVD, syukurlah si suami lagi berbaik hati membelikannya hehehe. 
Saya sudah kepincut lagu Bernyanyi Untukmu sejak mendengarnya di Disc Tarra Balikpapan bulan lalu. Lagu yang easy listening, catchy, dan cocok jadi mood booster. Bagi saya, Andien tetaplah Andien yang punya ciri khas sendiri. Sejak awal kemunculannya (dan saya beli kasetnya), saya sudah suka Andien. Ia ibarat representasi jiwa muda dalam musik jazz. Di album pertamanya, saya suka banget lagu Detik Tak Bertepi dan My Funny Valentine yang sukses bikin saya terpukau. Unforgettable. 

Makin lama, cara Andien bernyanyi dan pilihan lagunya semakin matang. Lagu bertempo cepat dan riang seimbang dengan lagu yang mengalun mendayu sendu. Dari kemasan CD, album ini tampak lebih 'mahal' dan eksklusif. Warna hitam campur perak menggambarkan kedewasaan Andien. Ditambah gaya retro yang dikenakan Andien untuk pakaiannya, semakin menunjukkan perubahan itu. 

Lagunya pun enak-enak! Mendengarkannya pas ditemani secangkir kopi sambil baca buku, di tengah rinai hujan. Hmmmmm.......................... Sejauh ini, favorit saya adalah Bernyanyi Untukmu, Aku Di Sini Untukmu (cover version lagu Dewa 19), Tak Pernah Pergi, dan Langit & Bumi.

Ah, kenapa ya mendengarkan lagu-lagu Andien ini saya malah jadi kangen Jakarta? Kangen rumah :')

Thursday, August 01, 2013

Bintaro Jaya Perumahan Terdepan di Selatan Jakarta



Saya besar di daerah selatan Jakarta. Kala itu, tahun 1987 orang tua saya memutuskan untuk membeli rumah di bilangan Ciputat. Sampai awal 90-an, daerah kami terbilang sepi dan kalau mau berekreasi ya paling ke Blok M dan sekitarnya, yang memakan waktu perjalanan lumayan lama. Bahkan, mama saya melahirkan adik pun di sebuah rumah sakit di daerah Kebayoran. Terbayang berapa lama waktu perjalanan yang harus ditempuh ke sana!

Suatu sore di pertengahan 90-an, orang tua saya mengajak kami berjalan-jalan ke Bintaro. Saya yang waktu itu masih SD, merasa perjalanan ke Bintaro itu cukup jauh dari rumah. Apalagi kami melewati jalan belakang dari arah Jombang dan tembus ke sektor 9 Bintaro Jaya. Ketika itu, sektor 9 masih banyak lahan kosong. Tujuan kami satu, ke Plaza Bintaro Jaya untuk berbuka puasa. Siapa sangka, perjalanan pertama ke Bintaro Jaya itu menjadi awal dari banyak perjalanan lain ke Bintaro.

Seiring waktu, Bintaro Jaya berkembang menjadi Perumahan Jakarta Selatan terdepan. Satu persatu mulai bermunculan berbagai fasilitas yang mampu menjadi pendukung hidup warga Bintaro dan daerah sekitarnya, mulai dari mall, pasar modern, tempat makan dan nongkrong, rumah sakit, sekolah, taman kota, dan masih banyak lagi. Bintaro Jaya The Professional's City, sebuah nama yang tepat disematkan untuk daerah yang berkembang luar biasa selama lebih dari tiga dekade! 

Sebagai saksi mata sekaligus penikmat semakin majunya Bintaro Jaya The Professional's City, saya selalu merasa nyaman setiap kali menghabiskan waktu di daerah Bintaro. Meski bukan warga Bintaro, saya sering ke sana untuk berbelanja di Plaza Bintaro Jaya. Pun evolusi yang dialami Plaza Bintaro Jaya, saya juga mengikuti! Dan saya termasuk orang yang luar biasa bahagia ketika Bakmi GM membuka cabang di Bintaro. Bagi saya sekeluarga, Bintaro Jaya The Professional's City menjadi salah satu tempat terbaik untuk jelajah kuliner. Favorit kami adalah Bintaro 9 Walk! 

Terlebih lagi, sejak ada tol Bintaro, akses menuju Bintaro pun semakin mudah. Menuju Bintaro hanya membutuhkan waktu 15 menit dari rumah, tanpa perlu terjebak kemacetan. Sudah sejak 10 tahun lalu kami tak lagi perlu jauh-jauh ke Blok M untuk sekedar berbelanja bulanan, cukup ke Plaza Bintaro Jaya atau Carrefour untuk berbelanja. Apalagi sekarang juga ada Lotte Mart. Saat sakit pun tak perlu jauh-jauh ke RS lain, tinggal 15 menit berkendara, kami sudah tiba di RS Premiere Bintaro untuk memeriksakan diri. Hidup menjadi lebih mudah, nyaman, dan juga efisien. 

Di sisi lain, Bintaro Jaya The Professional's City juga terus membangun perumahan dengan hunian yang semakin berkelas dan ramah lingkungan. Konsep ECOmmunity yang diterapkan dalam hunian dan lingkungan Bintaro Jaya The Professional's City menjadi sebuah inovasi Bintaro Jaya untuk menyeimbangkan kebutuhan hidup manusia dan kelestarian lingkungan. Perumahan Jakarta Selatan ini mengedepankan ECOmmunity sebagai bagian dari gaya hidup warga kota terkini. ECOmmunity memadukan beragam fitur dan fasilitas di lingkungan. 

Secara garis besar, ECOmmunity terbagi menjadi tiga kategori, yakni Health Care, Earth Care, dan Energy Care. Setiap kategori memiliki support nyata bagi keseimbangan hunian dan lingkungan. Health Care merujuk pada upaya menciptakan udara bersih dan air higienis dengan menggunakan bahan bangunan yang mendukung kesehatan. Earth Care mengarah pada pengurangan penggunaan kayu sebagai bahan bangunan dan konservasi sumber daya alam agar membantu pelestarian lingkungan. Energy Care berfokus pada upaya menghemat konsumsi energi dengan peduli pada penggunaan sistem yang hemat energi. 

ECOmmunity ini tercermin dalam kelompok hunian yang belakangan diluncurkan oleh  Bintaro Jaya The Professional's City. Hunian kini tak hanya sekedar tempat berlindung keluarga, tetapi juga menjadi sebuah pernyataan atau statement kepedulian keluarga pada lingkungan. Desain hunian sederhana dan minimalis, tetap menyiratkan kehangatan bagi siapapun yang melihat dan mengunjunginya. Dengan memilih hunian berkonsep ECOmmunity, kita juga menanam investasi masa depan bagi keluarga, mampu melakukan efisiensi pengeluaran rumah tangga, sekaligus menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. 

Menilik itu semua, adalah sebuah fakta bahwa Perumahan Jakarta Selatan ini menjadi hunian impian semua keluarga. Beragam fasilitas, kemudahan akses menuju Bintaro, dan kenyamanan lingkungan memberikan kesempatan bagi keluarga menikmati setiap detik kehidupan. Meski kini saya bermukim di pulau seberang, Bintaro Jaya The Professional's City tetaplah pilihan ideal untuk keluarga kecil saya. Sama seperti prinsip ECOmmunity, memilih hunian itu ibarat investasi masa depan keluarga. Maka, menjatuhkan pilihan pada Perumahan Jakarta Selatan ini sebagai hunian idaman adalah bentuk investasi kami untuk masa depan keluarga, khususnya anak-anak kami kelak.


Dalam kurun waktu 34 tahun, Bintaro Jaya The Professional's City mampu berkembang luar biasa dan menopang banyak kehidupan warganya. Tak hanya berfokus pada perumahan, tetapi Jaya Property juga mendirikan pusat pertokoan dan perkantoran yang kini mulai ramai dilirik para pengusaha. Bintaro Jaya The Professional's City sungguh mewujudkan namanya, sebagai sebuah kota profesional yang berbasis lingkungan hijau. Bukankah ini menjadi impian semua orang untuk dapat bekerja di kantor yang dekat dengan rumah? 

Jadi, menarik untuk kita nantikan terobosan apalagi yang akan dikembangkan oleh Jaya Property untuk Bintaro Jaya The Professional's City. Semoga Bintaro Jaya The Professional's City tetap menjadi Perumahan Jakarta Selatan terbaik, terdepan, sekaligus kota mandiri nomor satu di selatan Jakarta!


*) Tulisan ini diikutsertakan dalam Retelling Bintaro Jaya Blog Writing Contest. Seluruh foto yang ditampilkan dalam post ini adalah materi foto dari Retelling Bintaro Jaya Blog Writing Contest.  

Powered by Blogger.