Friday, April 10, 2015

Book Review: Because I'm Your Dad

Suatu hari di penghujung pekan, suami membawakan beberapa buku hasil buruan di salah satu toko buku favorit kami. Biasanya nih, kalau pergi ke toko buku macam Aksara atau Kinokuniya, kami selalu nggak bisa menahan diri untuk mengadopsi satu-dua buku dari sana. Apalagi buku anak-anak, ilustrasi dan ceritanya begitu menarik. Sama seperti hari itu, suami membawakan Rasya buku cerita berjudul 'Because I'm Your Dad' karya Ahmet Zappa dan Dan Santat sebagai ilustratornya.


Gambar si ayah monster dan anak monster sedikit mengingatkan kita pada serial kartun Henry Hugglemonster di Disney Junior. Versi Ahmet-Dan lebih besar, gemuk, dan menggemaskan.

Saat saya membaca buku itu pertama kali, saya langsung terharu. Habis yang ditulis Ahmet mewakili perasaan suami pada Rasya. Suami memang nggak begitu pintar mengekspresikan sayang lewat kata-kata, tapi semua itu begitu jelas muncul dalam perilakunya, termasuk pada anaknya. Bahkan, suami sendiri yang bilang, "Ayah Monster di buku ini seperti Ayah nih."

Dari buku ini pula saya sadar ekspresi sayang seorang ayah itu memang muncul dalam bentuk yang berbeda dengan kasih sayang ibu. Sama-sama melindungi kok, hanya mungkin lebih fun dan santai. Seperti untuk urusan makan, sarapan nggak mesti makanan yang berat-berat, bahkan spaghetti pun bisa untuk sarapan dan french toast untuk makan malam. Ayah juga yang 'mengajarkan' anak bersendawa dengan suara besar (dan puas!). Ayah pun punya cara sendiri untuk me-ninabobo-kan anak, lengkap dengan selimut yang membungkus tubuh anak sambil gigit-gigit kaki kecilnya.

Dalam versi suami, ia senang kelon-kelon Rasya dengan posisi ala koala (menidurkan Rasya di perut ala spring bed-nya). Ia juga hobi gigit-gigit pipi, tangan, bahkan kaki Rasya. Suami pun punya lagu ciptaan sendiri sebagai lagu nina bobo Rasya. Dan ia punya cara sendiri menenangkan Rasya yang sedang sedih, memeluknya sambil mengusap punggung kecilnya. 

Jadi, memang ayah punya ikatan spesial dengan anak. Persis seperti yang dilakukan Ayah Monster pada anaknya dalam buku 'Because I'm Your Dad' ini, membangkitkan kenangan kita pada ayah saat kecil.

Yuk, kita dorong suami agar mau menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak, tentunya dengan cara mereka sendiri :)


Friday, April 03, 2015

Kata Rasya (4): Speechless

Semakin besar, kamus kosakata Rasya semakin tebal. Dimulai dari kata-kata yang mungkin sering dia dengar duluuu sekali saat bayi, hingga kata-kata baru yang serta merta ditirukan olehnya. Polah membeo ini agak lucu-lucu serem sebetulnya. Rasya memang akan belajar banyak kata baru dari apa yang ia dengar, dan langsung ditirukan saat itu juga. Kalau kata-katanya bagus sih nggak apa-apa, lah kalau kata-katanya kurang cocok didengar dan diucapkan anak seusia Rasya? Maunya sih dia steril, hanya mendengarkan apa yang saya ingin dia dengarkan. Namun, karena tinggal di lingkungan keluarga besar, saya nggak begitu bisa mengontrol semuanya kan. Jadiiiii........ya saya tinggal sering-sering mengingatkan saja anak lanang saya itu.

Beberapa contoh kata yang belakangan sering terdengar dari mulut Rasya:
Oh mai gowt! - oh my god
ya ampuuuunnn
ihhhh, apaan sihhh

Belakangan, dia juga mulai suka dengar lagu-lagu bahasa Inggris, mulai dari lagu anak-anak sampai lagu soundtrack film Cars. Sambil lihat videonya, dia akan menyanyikan ujung baris liriknya dan ya, dia sudah hapal.

Tapi yang paling lucu sih, beberapa percakapan harian dengan Rasya, sampai kadang saya speechless nggak tahu harus bilang apa. Ini contohnya.

#1
Lagi main bersama Rasya, sambil peluk-pelukan berdua.
Rasya : Ma, Mama pura-pura nangis dong.
Mama : Huhuhuhu, huhuhuhu
Rasya : Sssttt, sudah jangan nangis, kamu kan baik (sambil usap-usap kepala saya)
Mama : (pura-pura nangis tapi sebetulnya nahan ketawa)
Rasya : Lagi, Ma, Mama nangis lagi dong!
Mama : Huhuhuuuuu, huaaaaaa
Rasya : Sudah jangan nangis, Mama kan jago (masih usap-usap kepala saya)
             Sudah jangan nangis, Mama kan kuat (sambil peragain gaya kuat)
Mama : ..................(uyel2 aja deh!)


#2
Minta anak lanang injak punggung. Saking serunya, ia terjatuh menimpa kepala saya dan bikin kacamata saya patah.
Mama : Yah, Rasyaaaa........kacamata Mama patah. Duh, gimana nih, Mama nggak bisa lihat....
Rasya : Patah ya, Ma? Maaf ya Mama (pasang muka prihatin).

Sesaat kemudian, Rasya keluar kamar, kalau nggak salah sambil bilang 'Rasya punya ide!' Sementara saya masih meratapi gagang kacamata yang patah itu.

Tahu-tahu Rasya masuk ke kamar lagi.
Rasya : Ma, ini kacamata Caca, tapi Mama boleh pakai kacamata ini aja! (nyodorin kacamata)
Mama : (lihat apa yang dikasih) ...............Rasyaaaa, ini mah kacamata 3D!

*tepok jidat*


#3
Saya sedang di kamar. Anak lanang teriak-teriak cari mamanya.
"Mamaaaaa............di mana kau?"
Errrrrrr.......


#4
Suatu hari, saat Rasya sedang main, tiba-tiba matanya terpana pada sebuah iklan di televisi.
Rasya : Ma, itu siapa? Wiiihh, cantik banget, Maa!
Mama : ............................(soalnya, bintang iklan itu adalah Syahr1n1 yang sedang mengiklankan malkist abon, kesukaan Rasya. Kalau kata Atung Rasya, si tante dibilang cantik karena dia makan malkist abon :p)

Mama : trus, cantikan mana, Mama atau Syahr1n1?
Rasya : Mmmmmm...........(mikirnya lama banget).........Caca lupa, Ma!
Mama : ..........(_ _)"


Jawabannya adaaaaa aja ya, si anak lanang itu! :*
Powered by Blogger.