Posting saya terakhir tentang Super Junior sudah lama sekali, yakni tahun 2012 pas mereka mengadakan Super Show 4. Siapa sangka tiga tahun kemudian saya memberanikan diri untuk nonton Super Show 6 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City pada 3 Mei lalu. Ada banyak alasan kuat kenapa saya memutuskan untuk mewujudkan impian yang tertunda ini. Salah satunya, Super Junior sudah berada begitu dekat dengan tempat saya tinggal dan bekerja. Percuma dong saya pindah ke Jakarta kalau nggak nonton Super Junior! Ini benar-benar dibela-belain walaupun harga tiketnya lumayan menguras kantong hehehe.
Tiket bersejarah! |
Saya beli tiket sebulan sebelumnya, persis saat penjualan tiket dibuka. Bukan apa-apa, takut kehabisan. Maklum saya first timer untuk nonton konser skala besar begini. Biasanya cuma setingkat pensi sekolahan, paling-paling Java Jazz. Makanya karena minim pengalaman jadi agak kurang perhitungan pas beli tiket. Habis ternyata pas hari H pun tiket masih dijual, bahkan dengan harga miring! Namun, saya bukan orang yang bisa go-show begitu. Semua perlu rencana, apalagi untuk konser besar pertama!
Nah, karena first timer itu pula yang bikin suami saya agak khawatir. SS6 bertepatan dengan long weekend, yang mana menjadi jadwal tetap saya dan Rasya untuk ke Bogor, ke rumah mertua. Itu pula kenapa saya tidak sempat menukarkan tiket sebelum hari H. Sebetulnya saya pede saja nonton sendirian, karena berpikir toh saya familiar dengan lokasi ICE. Cuma suami khawatir saya bakal bingung dan kaget karena belum pernah sama sekali ke konser besar.
Jadilah Minggu pagi itu saya dan suami berangkat jam 7.30 dari Bogor dengan kereta. Berhubung akan mengantri panjang dan lama, kami pun membeli ransum untuk mengenyangkan perut untuk dimakan di tempat. Perjalanan dengan kereta cukup lancar sampai akhirnya kami tiba di ICE pukul 10.30. Begitu sampai di sana, jeng jengggg! Rame banget! Barulah saya sadar, untung suami mau menemani saya!
Lautan ELF (sebutan untuk fans Super Junior) di mana-mana. Ditambah cuaca yang panas banget! Saya dan suami berkeliling agak lama karena bingung harus menukar tiket di mana. Sampai akhirnya semua orang yang saya tanya menunjuk pada kerumunan orang di depan pintu masuk Hall 10 ICE. Katanya, kalau mau masuk untuk tukar tiket ya lewat situ. What?! Itu penuh banget dan nggak ada antrian sama sekali. Coba melipir lewat pintu lain nggak dibuka, ya terpaksa deh ikut menggerombol di situ.
Gerombolan para gadis! |
Beberapa menit menunggu, pintu dibuka. Sontak lautan manusia itu merangsek maju. Petugas pun kewalahan, tapi arus kerumunan ELF itu begitu kuat hingga akhirnya mereka mengizinkan sebagian besar orang itu masuk ke dalam gedung. Di sinilah saya agak menyayangkan kurang sigapnya panitia. Seharusnya sih, ada antrian yang jelas, terutama untuk membedakan antara yang sudah pegang tiket dan belum tukar tiket. Jadinya ya begini ini.
Saya mah cuma bersyukur ada suami. Berkali-kali dia bilang, "Ma ikut arus saja" selama gerombolan itu berusaha maju. Pegangan terus aja deh, sambil pasrah didorong-dorong dari belakang. Toh akhirnya kurang dari 30 menit saya berhasil masuk ke dalam untuk segera menukarkan tiket. Sempat saya merajuk pada suami, "Yah ayo nonton aja yuk! Temenin sampai ke dalam!" Reaksi suami ya tetap sama, "Ngapain aku habisin uang untuk nonton sekelompok laki-laki cantik?!" *jitak suami*
Selesai menukarkan tiket, saya dan suami memilih makan dulu. Makan alakadarnya, nasi box yang dibeli di mini market dalam perjalanan menuju lokasi. Beres makan, minta suami foto2 dulu dengan tiket yang sudah di tangan. Saya baru mampu beli tiket Yellow A saja, siap-siap berdiri non-stop! Habis foto, saya masuk ke antrian ke dalam. Baru deh suami pergi dan saya ditinggal sendirian di situ! Ya setelah dipikir-pikir, memang agak gila sih nonton konser segede itu sendiri. Tapi ya gimana, nggak ada teman yang bisa ikut. Jadilah ngantri sendirian selama hampir 2 jam!
.....bersambung ke bagian 2
No comments:
Post a Comment