Thursday, January 27, 2011

Sunday = Cooking Day!

Ini cerita hari Minggu kemarin.
Sejak pindah rumah dan benar-benar harus mengurus rumah berdua saja, saya dan suami sepakat menjadikan akhir pekan sebagai hari 'makan di rumah' a.k.a saya masak! Menurut perhitungan kami, terlalu besar tenaga dan biaya yang mesti dikeluarkan jika hari-hari kerja saya memasak. Apalagi saya juga bekerja. Walaupun saya suka sekali memasak, tetapi menyeimbangkan energi antara memasak dan membereskan pekerjaan rumah sudah cukup repot. Jadilah kami sepakat, setiap akhir pekan diisi dengan memasak makanan favorit :)


Minggu kemarin, saya memasak pasta saus bolognese dan onion rings. Sisa pasta penne masih ada, lalu suami membelikan pasta fussili karena khawatir kurang dan tidak menemukan pasta penne di supermarket tempat kami berbelanja. Untuk saus bolognese, saya menggunakan saus cepat saji dari La Fonte. Sebetulnya, saya baru terpikir membuat onion rings saat mencincang bawang bombay sebagai campuran saus. Meskipun ukuran bawang bombay tidak terlalu besar, tetapi lumayan juga dijadikan makanan pendamping pasta bolognese. 


Ini cara membuatnya! :)

Onion Rings


Bahan:
2 buah bawang bombay ukuran sedang, potong melintang bentuk cincin
3 sdm tepung terigu
2 sdm tepung beras
ketumbar, uleg kasar
garam
merica
air secukupnya


Cara membuat:
  1. Potong melintang bawang bombay, lalu iris kira-kira 1 cm, dan pisahkan sehingga bawang menyerupai cincin. 
  2. Aduk rata tepung terigu, tepung beras, ketumbar, garam, dan merica dengan air secukupnya. Masukkan bawang bombay ke dalam adonan, sambil diaduk supaya bawang terbungkus adonan tepung bumbu.
  3. Panaskan minyak goreng dengan api sedang. Ketika sudah panas, kecilkan api. Goreng bawang bombay sampai matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
  4. Sajikan dengan saus sambal.
Note : pada beberapa resep yang saya cari di Google, ada yang bilang pakai telur saja untuk mengaduk adonan tepungnya, supaya bisa adonan bisa menempel di bawang. Saya belum mencobanya sih, tetapi saya ragu kalau pakai telur apakah onion rings bisa kering dan garing. Pada resep ini, saya sarankan airnya tidak terlalu banyak, supaya adonan tidak terlalu encer. Nah, nanti saya mau coba lagi kalau pakai telur bagaimana hasilnya. Pasti saya update kok! :)


Pasta saus Bolognese

Bahan:
300 gram pasta kering, rebus dalam air mendidih bersama garam dan sedikit minyak goreng (dalam resep ini saya memakai Penne dan Fussili)
1 buah bawang bombay, cincang halus
Mentega secukupnya
Saus bolognese La Fonte
Gula pasir secukupnya
Pala bubuk
Merica bubuk
Keju, parut kasar

Cara membuat:
  1. Rebus pasta dalam air mendidih, aturannya sama seperti dalam resep Penne Chessy Sauce. Setelah matang, angkat dan tiriskan. Lalu beri mentega supaya pasta tidak lengket.
  2. Untuk saus, tumis bawang bombay hingga harum. Masukkan saus bolognese La Fonte, aduk rata. Tambahkan bumbu lainnya sesuai selera: pala, gula, dan merica. Setelah matang, masukkan pasta dan aduk rata.
  3. Sajikan bersama parutan keju dan saus sambal.

Mantabh banget! Suami saya sampai kegirangan dengan masakan ini. Bikin nagih lagi! Hahahaha :D

Selamat mencoba! :9

Friday, January 21, 2011

Latte art, how cute!


I found some pictures of latte art this morning. 
I wish I could go to Starbucks or Coffee Bean right now!


 photo credit: ~ggvic~


 photo credit: journeyscoffee

Latte art-how to make christmas tree :)

Wednesday, January 19, 2011

YouTube - Bottle Bank Arcade - TheFunTheory.com - Rolighetsteorin.se


Fun is the easiest way to change people’s behaviour for the better. ~The Fun Theory, an initiative of Volkswagen

Wednesday, January 12, 2011

Hello again!!

Tujuh hari kerja plus dua hari weekend sudah lewat. Minggu lalu saya sibuk mempersiapkan diri untuk bekerja di SMP YPK, Bontang sebagai guru BP. Ditambah lagi kesibukan luar biasa untuk jadi pengantin lagi pada Minggu malam lalu. Namun, semua kesibukan itu membuat saya lebih semangat. Akhirnya, saya punya aktivitas sendiri di Bontang! :)


Pagi, Ibu Dita!
Saya sudah mulai terbiasa dipanggil-panggil oleh para murid 'Ibu Dita.' Dulu saat wara-wiri di almamater saya, Santa Ursula BSD saya minta dipanggil 'Kak Dita' oleh murid. Habis, masih merasa terlalu 'matang' untuk dipanggil ibu. Lagipula, saya hanya datang sesekali saja ke sekolah dan juga status saya sebagai alumni. Namun, di SMP YPK, saya berstatus sebagai guru. Jadi, saya adalah Ibu Dita. 


Setiap masuk mengajar di kelas-kelas, saya mulai dengan menuliskan nama lengkap, nama di FB, dan email. Rupanya memang FB itu teman sehari-hari setiap orang, termasuk para murid. Sehari setelah jadi guru, FB saya dipenuhi friend request dari murid-murid. Jumlah teman saya jadi bertambah signifikan, dan sebagian besar diisi oleh murid-murid. Hmm...hitung-hitung saya jadi mulai menghapal wajah murid saya lewat FB. Mudah-mudahan cepat hapal ya!!


SMP YPK, Bontang


Jadi manten lagi! 
Minggu malam, 9 Januari 2011 saya jadi manten untuk ketiga kalinya. Kali ini menggunakan adat Palembang, karena mertua adalah orang Palembang. Apalagi, saya dan suami sama-sama anak pertama. Pesta meriah di Jakarta dan Bontang menjadi kado istimewa bagi kami berdua. Dalam acara resepsi di Bontang, saya diminta untuk menari tari Pagar Pengantin. Waduh, saya berpikir, yang benar saja menari. Seumur-umur saya belum pernah menari tarian tradisional. Tari jaipong saja nggak bisa, apalagi mesti menari di atas piring..... 


Tetapi, karena acara ini Insya Allah hanya satu kali seumur hidup, saya merasa sanggup. Kan saya juga latihan lho....meskipun cuma 4 kali, ditambah 1 kali gladi bersih. Kata Tante Gani, perias manten, pede aja, berasa jago menari aja. Fyi, saya menari di hadapan ratusan undangan!!!! Kostumnya juga nggak main-main! Baju kurung dari bahan beludru yang dijejali logam-logam, songket benang emas, ditambah mahkota tiga tingkat! Wuiiihhh....................dan semua orang spontan bertanya, "berat nggak?" Saya hanya menjawab sambil senyum, "harus ikhlas, pamali ngomong begitu." 


Raja dan Ratu Palembang semalam


Bersama adik-adik saya, ganteng-ganteng kan?

Saking tingginya mahkota yang saya pakai, saya sampai harus menunduk sepanjang perjalanan dari rumah ke gedung. Kalau saya duduk tegak, mahkota saya pasti nyangkut. Alhamdulillah, waktu beraksi di depan para undangan, saya tampil pede. Kata orang-orang sih, saya sudah cukup luwes. Cocoklah jadi mantu wong kito galo! :D

Alhamdulillah juga, pesta resepsi berjalan lancar. Banyak undangan yang hadir. Kata rekan-rekan guru, parkiran mobil penuh sekali. Sementara suami saya bilang, kami sudah berjabat tangan dengan orang-orang sekota Bontang. Bahkan, sampai Bapak Wakil Walikota pun hadir. Waaahhh............memang sih saya agak speechless juga waktu pesta kemarin. Tamunya berdatangan dari mana-mana. Sampai hampir tidak ada jeda untuk istirahat sejenak. Sekali lagi, saya menikmati jadi ratu sehari di Bontang :)

Atraksi saya saat menari *joged*
Syukurlah, kehidupan baru saya di Bontang berjalan cukup lancar sejauh ini. Awal tahun 2011 membawa banyak berkah untuk saya dan suami. Insya Allah, minggu ini kami akan pindah rumah, jadi lebih cepat belajar mandiri. Takut keenakan kalau lama-lama di rumah mertua, hehehehe. 

Semua berkah itu membuat saya merenung....
Hidup memang perlu direncanakan, sehingga kita punya tujuan dan target yang jelas. Kalau kata band Armada, mau dibawa ke mana nih. Kita tidak hanya hidup untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan. Apa yang kita lakukan hari ini akan berdampak pada fase-fase kehidupan kita berikutnya. Meskipun begitu, saya percaya, hidup akan terasa lebih indah jika kita menikmati setiap detik yang kita punya!

Carpediem! 
Seize the day!

Sunday, January 02, 2011

Malam minggu bareng suami ;)

Happy New Year 2011!!!!! :D


Ini hari kedua di tahun 2011. Weekend ini saya dan suami ditinggal berdua di rumah mertua karena mertua mengantar adik ipar ke Balikpapan yang akan kembali ke Jakarta. Jadilah kami sibuk merapikan undangan ngunduh mantu dan cinderamata, sambil sedikit malas-malasan dan nonton DVD Bangkok Traffic (Love) Story. 


Kemarin pagi saya mual lagi. Sudah lima hari berturut-turut saya mual. Namun, saat saya memakai test pack hasilnya negatif. Suami bilang, dia jadi khawatir sebenarnya saya kenapa. Kalau bukan hamil, lalu kenapa saya mual terus? Saya hanya bilang tidak tahu. Jadi ya, mari kita lihat saja. Jika saya terlambat dua minggu, saya akan coba test pack lagi! :)


Karena mual itulah, saya bermalas-malasan sepanjang hari. Setelah agak baikan, malamnya saya membuatkan nasi goreng spesial untuk kami berdua. Dengan bahan seadanya, jadilah nasi goreng super enak, dan seperti biasa langsung tandas disantap suami! Yuk, intip resepnya!
Difoto oleh suami, maafkan muka lusuh saya :P


Nasi Goreng Pelangi


Bahan :
2 piring nasi putih
3 siung bawang putih, iris halus
1/2 buah bawang bombay, iris halus
1 sdm merica butiran, uleg kasar
2 sdm garam
2 sdm kecap maggi
1 sdm penyedap rasa Royco
2 buah sosis sapi, potong bulat
1 buah telur
125 gr sayuran beku, rendam dalam air panas
keju quick melt secukupnya, potong dadu
minyak goreng untuk menumis


Cara memasak :

  1. Panaskan minyak goreng, tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum. Lalu masukkan telur dan buat orak-arik (scramble egg). Masukkan sedikit kecap maggi, aduk rata. Tambahkan nasi putih, aduk terus sampai rata.
  2. Masukkan bumbu-bumbu: garam, merica, penyedap rasa, dan kecap maggi, aduk sampai seluruh bumbu merata dan nasi berubah warna sedikit kuning. Baru tambahkan sosis, aduk rata.
  3. Setelah nasi agak kering dan bumbu menyatu, masukkan keju dan sayuran beku. Aduk hingga nasi matang. Angkat dan sajikan bersama saus sambal dan keripik kentang :)

Selamat mencoba!!!
Powered by Blogger.