Catatan Rasya(4): Tummy Time!

Setiap siang saat jam istirahat, saya selalu menyempatkan diri untuk pulang. Jika Rasya sedang terbangun, maka saya mengajaknya main dengan senang hati. Permainannya cuma satu: tengkurap alias tummy time! Yep, sejak baru lahir Rasya memang sudah ditengkurapkan oleh Eyang Uti alias Mama. Belakangan cara ini membuahkan hasil: leher Rasya cepat kuat. Kini pada bulan ke-3, Rasya sudah kuat mengangkat kepala bila ditengkurapkan. 

Ambil ancang-ancang untuk balik telentang! :D

Nah, sudah lima hari ini Rasya diam-diam sudah pandai kembali ke posisi telentang setelah tengkurap! WOW! Hari Senin sih dia masih perlu bantuan. Untuk tengkurap, saya memposisikan tubuhnya miring dan biasanya (bila mau) dia akan tengkurap dengan sendirinya. Namun, yang membuat saya terkesima adalah bagaimana ia bisa dengan mudah membalikkan tubuhnya sendiri dari posisi tengkurap ke posisi telentang. Tadi pagi dia BERHASIL lagi melakukannya, sendiri, tanpa bantuan saya! He did it!!! \(^o^)/

Sekarang tinggal bagaimana membuatnya bisa tengkurap sendiri. Ahem, sepertinya ia masih suka tergantung mood untuk satu ini. Kalau mood bermain sedang muncul, sekali dimiringkan ia bisa langsung mengubah posisinya ke tengkurap. Jika enggan, badannya akan miring begitu saja, hehehe.

Satu lagi, rasanya memang BAHAGIA sekali kalau kita sendiri yang menemukan hal-hal baru pada anak. Saya sudah tak sabar menunggu keahlian lain apa lagi yang segera Rasya kuasai! 

My best boy! :*

Saturday, April 21, 2012

Lil' Rasya berpose!

Sidak ke telinga Rasya, Danbo ngintip!

Danbo & Lil' were sunbathing

Tanganku rasa coklat!

Cute sleepy Lil'

Tertawa lihat ekspresi Ayah

Wednesday, April 18, 2012

Baby Wearing (bagian 2): Hanaroo VS Bobita Wrap


Saya tergila-gila dengan baby wrap! Bahkan, saya membeli lagi satu baby wrap merek Bobita Wrap. Sengaja saya membeli merek berbeda, supaya bisa membandingkan dengan Hanaroo. Emm, lagipula punya satu rasanya kurang. Kalau yang satu kotor dan dicuci, saya masih punya cadangan kan?

Bobita Wrap yang saya beli berwarna turquoise alias hijau toska. Saya suka warnanya! Dari segi bahan, Bobita lebih tipis dan lentur. Saat dipakai, sekalipun sudah kita ikat kencang di tubuh, kainnya tetap lentur dan mudah ditarik saat memasukkan bayi ke dalam gendongan. Karena kain lebih tipis, otomatis saat memakai tidak sepanas Hanaroo. Bobita juga tidak sepanjang Hanaroo. Selain itu, saya suka sekali dengan kantung penyimpanan Bobita. Jadi, tinggal menggulung Bobita sedemikian rupa dan memasukkannya dalam kantung.

Sementara, Hanaroo lebih tebal dan kainnya dua lapis. Kain cukup lentur, tetapi juga tetap ketat di tubuh saat dipakai. Agak sulit ditarik ketika memasukkan bayi. Namun, saat bayi sudah berada dalam gendongan, terasa lebih mantap karena kainnya yang tebal membungkus bayi dengan baik. Jika memakai Bobita, posisi tertentu justru membuat bayi cenderung turun karena kainnya melar. Misalnya, posisi cradle, kain yang lentur membuat bayi cenderung berada sedikit ke bawah. Meski demikian, saya juga merasa Rasya sudah tidak cocok digendong dengan posisi cradle saat menggunakan Bobita. Dia sudah besar, lebih cocok dengan posisi hug hold. Jadi, posisi hug hold lebih cocok untuk Rasya jika mengenakan Bobita. Mungkin posisi cradle dengan Hanaroo masih bisa, tetapi mengingat gerakan Rasya juga sudah heboh, posisi ini berpotensi membuatnya kurang nyaman, kecuali jika memang untuk meninabobokan Rasya.

Rasya, 2 bulan, pulas digendong dengan Hanaroo
Rasya & Bobita!

Satu komentar lagi datang dari suami tentang Bobita. Menurutnya, karena kain Bobita yang tipis mengesankan Bobita tidak semewah Hanaroo. Terkesan tidak ada bedanya dengan kain biasa. Entah karena memang pemilihan warna juga mengesankan demikian ya? Buat saya, warna merah marun memang lebih mewah daripada hijau toska. Meskipun begitu, kedua baby wrap ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada akhirnya, saya pun lebih bebas menggunakan baby wrap mana sesuai cuaca dan tempat yang akan dituju.

Jadi, mau pilih yang mana: Hanaroo atau Bobita? J


Status baru: ibu bekerja & menyusui

Minggu pertama kembali bekerja! Aheyy! Saya sangat senang bisa kembali bekerja setelah menghabiskan cuti melahirkan selama tiga bulan. Meskipun di rumah bersama Rasya sangat menyenangkan, tetapi bisa bekerja lagi juga membuat saya bersemangat. Terlepas dari beragam kontroversi ibu bekerja VS ibu rumah tangga, toh saya dan suami sudah sepakat sejak awal menikah untuk hal ini. Saya tetap boleh bekerja dan ini kan demi Rasya juga, supaya kami bisa memberikan kehidupan layak untuk Rasya.
International Breastfeeding Symbol
Nah, persiapan kembali bekerja ternyata lumayan heboh, terutama bagi saya. Tekad saya untuk memberikan ASI eksklusif, membuat saya melatih Rasya minum ASI Perah (ASIP) dari botol. Okelah, saya tahu banyak konselor laktasi atau perawat yang mengatakan jangan diberikan dengan botol, bisa bingung puting. Namun, saya harus berkompromi dengan keadaan kan?

Sewaktu cuti saya sudah mencoba cup feeder, bisa sih, tetapi sering tumpah ke mana-mana. Belum lagi Rasya yang sangat cepat lapar. Percobaan pertama berakhir dengan Rasya menangis dan saya pun langsung menyusuinya. Percobaan berikutnya saya langsung menggunakan botol. Awalnya dot masih dimainkan oleh Rasya, tapi lama-lama Rasya mau menyedotnya. Yeay! Semakin mendekati hari kembali bekerja, Rasya semakin pintar minum ASIP. Dari yang hanya 30 ml, meningkat menjadi 60 ml, dan sekarang sudah menghabiskan 90 ml sekali minum. Alhamdulillah, Rasya tetap mau menyusui langsung. Saya belajar ternyata lebih mudah melatih bayi minum dari botol saat ia sudah terbiasa menyusui. Ia tetap tahu perbedaan antara yang buatan dan asli, dengan catatan kita juga memilih model dot yang tepat ya!

Berikutnya, perlengkapan perang! Yup, sebagai busui, saya harus selalu mempersiapkan perlengkapan perang saat bekerja. Memang rumah saya dekat dengan tempat bekerja, tetapi saya tetap selalu membawa pompa full-set karena saya hanya pulang saat istirahat siang. Rasya tetap meminum ASIP saat saya tinggal bekerja. Waktu istirahat siang saya manfaatkan untuk pulang dan menyusui Rasya. Jadi, Rasya tidak tergantung dengan dot melulu. Saya menggunakan Tommee Tippee untuk semua perlengkapan menyusui Rasya. Sejauh ini sepertinya memang ini yang paling bagus.
Perlengkapan perang!!

Untuk itulah, saya sangat bersyukur bisa melahirkan dan membesarkan Rasya di kota ini. Kalau di Jakarta sih… pasti bakal lain ceritanya!

Mudah-mudahan Rasya bisa lulus ASI eksklusif yang masih tiga bulan lagi! Saya begitu bersemangat karena ini adalah hadiah terbaik yang bisa saya berikan pada Rasya saat ini. Saya percaya kalau kita memang punya niat dan tekad kuat, pasti alam semesta pun bekerja sama: produksi ASI melimpah dan Rasya pun tumbuh sehat! Semoga!

Thursday, April 12, 2012

Catatan Rasya(3): Ini Tanganku!!

Minggu ini saya mulai 'membebaskan' Rasya dari sarung tangan yang lucu-lucu. Tujuannya agar Rasya mulai belajar mengembangkan kemampuan motorik halus, antara lain memegang dan menggenggam benda. Sebagai konsekuensi keputusan ini, saya harus rajin menggunting kuku Rasya. Apalagi ia suka ca-mu-ri: cakar muka sendiri (_ _)" Kan nggak ganteng lagi kalau mukanya bercodet :p

Kemarin saya ngeh bahwa Rasya punya kebiasaan baru: mengemut tangan! Oh, akhirnya dia tahu ada sepasang tangan yang bisa diraih dan dimasukkan ke mulut kapan pun ia mau. Saya dan suami sering menarik tangannya supaya tidak diemut, tetapi saat kami tidak melihat dia pasti asyik mengemut tangan sampai heboh!

Errr, sebenarnya 'kemampuan ngemut tangan' ini sudah muncul sejak 3 minggu lalu ketika saya sering mendapatkan sarung tangannya basah. Saya kira itu gumoh, ternyata karena diemut. Cuma saya tidak terlalu ngeh karena saya pikir itu sekali-sekali saja. Belakangan, ia semakin sering melakukan itu. Saat saya membaca di buku Ensiklopedi Perkembangan Bayi, memang pada usia 2-3 bulan bayi mulai menyadari ia memiliki tangan dan tangan itu pun selalu berada di mulutnya.

Memang sih ada kekhawatiran dia akan mengemut jempol, tetapi saya pernah baca juga memang bayi masih berada pada fase oral. Artinya, ia akan mengemut dan memasukkan semua hal yang bisa ia pegang ke mulutnya. Seiring tumbuh besar, ketika ia mulai punya keahlian lain (duduk, merangkak, berdiri, berjalan, dll) kebiasaan mengemut itu akan hilang dengan sendirinya :)

Sekarang, mari menikmati dulu kebiasaan baru Lil' Rasya! :*

Tuesday, April 10, 2012

Twitpic Peluk Anak @Ayahbunda

Sebenarnya itu cerita lama...Cuma belum sempat posting karena menunggu sesuatu :p 

Sabtu, 25 Februari 2012 @Ayahbunda mengajak follower untuk mengunggah foto bertema #PelukAnak. Iseng saya mengirimkan hasil jepretan dengan handphone, foto suami memeluk Rasya. Rasya yang waktu itu masih belum genap satu bulan, sudah berpipi tebaaalll. Dan pose paling lucu adalah ketika suami menempelkan pipi Rasya dengan pipinya: adu pipi!!! Jadilah foto di bawah ini! 

Foto JUARA! :D

Selang satu jam kemudian, saya di-mention Ayahbunda bahwa saya adalah pemenang Twitpic #PelukAnak. Yeayyy!!! Eh, ada hadiahnya lho!

Setelah sekian lama, akhirnya hadiah itu sampai juga ke rumah kemarin. Hadiahnya .... Philips Citrus Press Juicer alias alat pemeras jeruk super keren! Horeeeeeeeeee!!!! Pas banget untuk persiapan MPASI Rasya nanti (yang masih tiga bulan lagi). Yipppiiiee sudah nggak sabar untuk menunggu Rasya 6 bulan, untuk berkreasi makanan Rasya! ;)

Lain kali, ikut lagi ah lomba foto semacam ini hihihihi *mama yang suka eksis*

Pipi nempel ala kami! :3

Powered by Blogger.