Seperti lazimnya emak-emak dengan anak pertama, mengajak anak mencoba hal baru adalah pengalaman yang mengasyikkan sekaligus mendebarkan. Belum punya pengalaman, kadang takut mau mencoba, tapi penasaran banget ingin mencoba. Salah satunya pergi ke pulau dengan kapal dengan tujuan cuma satu: main di pantai!
Ya, sebagai kota pesisir, kota tempat saya tinggal ini sebetulnya kaya dengan potensi kelautannya. Saya ingat, pertama kali ke sini pertanyaan saya ke suami: ada pantai 'kan? Lalu suami hanya menjawab, ada tapi mesti menembus barikade keamanan lantaran pantai itu terletak dekat salah satu pabrik pengolahan gas di sini. Errr....Bagaimana dengan pantai lainnya? Sejauh yang saya tahu, di kota ini tak ada pantai, karena semua garis pantainya dipakai untuk pabrik, pelabuhan, pemukiman penduduk, juga terlindungi hutan bakau yang luar biasa lebat. Jadi, ke mana kalau mau ke pantai? Jawabannya, ya pergi ke pulau yang ada di sekitar wilayah kota ini dan naik kapal!
Jangan bayangkan kapalnya seperti kapal ferry atau yacht bintang Hollywood yaaaa.....Cukup kapal nelayan berukuran sedang, dengan dudukan kayu, plus atap terpal. Meski selama perjalanan sekitar 30 menit itu goyangan kapal cukup aduhai, Rasya anteng saja dan bisa tidur lelap. Terbelai angin sepoi-sepoi sih. Saking khawatirnya, selama di kapal Rasya saya pakaikan jaket dan digendong dengan baby wrap. Alhamdulillah Rasya pergi sehat pulang sehat.
Kami pergi dengan teman-teman suami dari komunitas fotografinya. Menyewa satu kapal beramai-ramai, tujuannya hunting foto. Mengingat kami pergi di waktu siang ke sore, maka saya harus memastikan Rasya kenyang. Begitu sampai, Rasya saya suapi skotel mi. Lalu bersiap-siap main. Rasya nggak pakai baju renang, hanya memakai celana pendek dan kaos. Saya sempat khawatir ia akan takut, meski sebetulnya ombaknya kecil.
Pas pertama kali berkenalan dengan pasir, Rasya langsung merasakan sensasi tersendiri. Apalagi bertemu ombak, ia langsung senaaaaannnggggg sekali! Setiap ombak datang dan menyerbunya, ia tertawa terkekeh-kekeh. Bahkan, ia nggak takut ketika saya dudukkan di pasir dan diserbu ombak, malah tertawa geli. Tangannya pun mulai menyentuh, menggenggam pasir, juga kerang-kerang yang ia lihat. Giliran saya yang khawatir ia memasukkannya ke mulut.
Benar saja, baru saya ingatkan, ehhh...langsung dimasukkan ke mulut (_ _)" Berkali-kali saya lepas tangannya, berkali-kali pula ia mengisap jarinya. Ealah, Lil', apa rasanya pasir?
Saya dan suami menerapkan waktu bermain berjeda dengan istirahat. Namun, Rasya senang sekali bermain di pantai. Bolak-balik minta turun ke pantai. Sepertinya si Rasya cocok jadi bocah petualang hehehe. Senang sekali bermain pasir, bertempur melawan ombak, berjalan menyusuri pantai (bahkan kadang ia minta tangannya dilepas!), dan mengamati benda-benda kecil yang ia lihat.
Sayangnya, kondisi pantai di pulau Beras Basah ini kotor, banyak sampah :( Meski ada penduduk pulau yang tinggal di situ, sampah tetap dibiarkan berserakan dan tidak dikumpulkan. Menjelang sore, barulah pantai terlihat lebih bersih, sampah-sampah sudah terbawa entah ke mana.
Pendek kata, perkenalan Rasya dengan laut terbilang sukses! Pulang dari Beras Basah, si jagoan kecil ini langsung nemplok begitu naik kapal. Kapal jalan, ia pun tidur nyenyak dipeluk Mama :* Semoga kita bisa ke sana lagi ya, Rasya!
Atas: Muka Rasya nggak antusias, tahu-tahu tidur Bawah: Perjalanan pulang, baterai Rasya sudah habis |
Ekspresi Happi!! |
Antusias |
Semangat! |
Itu kerang, jangan dimakan (menit berikutnya, hap!) |
Main pasir dengan kakak Rafa |
Our breastfeeding moment :) |
lautnya juga keliatannya bersi. asik, ya :)
ReplyDeleteerrr....itu pas ngambil spot yang agak mendingan, tapi nggak bebas sampah juga mbak. begitu sore, sampahnya udah terhanyut ke mana lagi, jadi di pantai kelihatan lebih bersih :)
Delete