Bayi yang dulu sepanjang botol sekarang sudah sepanjang guling.
Begitu kata suami saya setiap melihat Rasya tidur nyenyak. Kakinya tampak lebih panjang. Rasya sudah lebih tinggi dari galon air mineral, suka jinjit mengambil barang di meja, dan memanjat semua yang bisa dipanjat.
Dua puluh dua bulan. Dua bulan menjelang dua tahun. Nggak kerasa, tahu-tahu sudah sebesar ini anak kecil di rumah saya. Kami masih menanti lebih banyak kata darinya, meski sekarang jauuuuuhhhh lebih ramai dan berisik di rumah. Di sini saya coba mencatat perkembangan apa saja yang sudah dialami Rasya, sambil mencocokkan dengan milestone chart di Baby Centre.
- Bisa menggunakan sendok dan garpu dengan baik
- Berlari ke mana pun ia suka
- Melempar bola
- Menggosok gigi dengan bantuan
- Menunjuk gambar ketika kita mengatakan suatu kata
- Kadang mulai tahu ketika ingin pipis (meski lebih sering berakhir jebol duluan)
- Setiap selesai melakukan sesuatu ia akan mengatakan 'dah!' untuk sudah
- Mau ini itu masih menunjuk, tetapi ia hapal persis di mana saja barang-barang favoritnya berada
- Bisa melepas celana sendiri
- Memakai baju sendiri, meski baru memasukkan kepalanya saja
- Bisa naik tangga sendiri (memanjat) & menuruni tangga dengan bantuan
- Senang kalau dimintai tolong melakukan pekerjaan di rumah (menaruh baju kotor, alat makan bekas pakai, buang sampah, ambil barang, dll)
- Mampu memahami dan menjalankan dua instruksi
- Mampu bermain puzzle sederhana (baru lewat aplikasi di tablet)
- Meniru perilaku orang lain, terutama dari ayah dan mama
- Joget-joget saat mendengar musik yang upbeat
- Mengenal anggota tubuhnya & mampu menunjukkan dengan tepat
- Mengendarai mobil-mobilan dengan lihai dan kadang brutal, sampai bisa melepas rodanya
Umur segini memang lagi lucu-lucunya. Namun, di balik segala kelucuan itu, drama pun mulai sering hadir di rumah kami. Soalnya, Rasya sudah jago banget urusan marah-marah jika keinginannya tidak dipenuhi. Untuk yang satu ini, kami harus pintar-pintar mengalihkan perhatiannya supaya nggak keterusan ngamuk. Entah kenapa, muncul kebiasaan Rasya guling-guling di lantai dan melentingkan badan ke belakang saat marah. Kalau sudah begitu, saya dan suami harus tegas pada Rasya. Sementara teknik yang kami pakai campur antara mengabaikan dan menegurnya. Saya belum tahu mana yang pas, tetapi kami berusaha membuat Rasya tahu bahwa itu tidak baik dan tidak boleh dilakukan. Makanya kalau keterusan sampai ngamuk, mesti langsung dialihkan ke hal lain yang ia suka atau.....clep! Kasih harta benda Rasya paling berharga.
Iya, harta itu adalah ASI. Saya masih menyusui dan memang berencana demikian sampai ia dua tahun. Meski begitu, saya pun masih belum terbayang harus mulai menyapihnya dari mana nanti hehehe. Setiap hari sering saya ajak bicara kalau saat 2 tahun ia harus berhenti minum ASI karena sudah besar. Sebagai gantinya, Rasya minum susu dari gelas. Yaaaaa, seolah ia tampak mengerti. Tapi ya menit berikutnya langsung nodong minta (>.<)
Chibi-chibi Cherry Belle (>.<) |
Semakin ke sini, Rasya semakin jelas meniru setiap perilaku kami. Minum air misalnya, ia cenderung lebih antusias jika minum dari gelas yang sama seperti kami pakai. Makan juga begitu, piring makan waktu bayinya jarang dipakai. Ia juga selalu ingin makan apa yang kami makan. Dalam hal berpakaian pun begitu, Rasya ingin memilih sendiri semuanya. Nggak boleh? Siap-siap dia akan marah *garuk-garuk kepala*
Apapun yang ia lakukan, bagi kami tetap lucu, geli, kadang kesal tapi nggak bisa marah-marah juga, sekaligus bikin speechless. Seperti tadi sore, saya menemukan salah satu pintu lemari baju Rasya lepas. Eh ternyata, dia membuka dan menarik pintu itu sekuat tenaga. Hasilnya, mur dan bautnya lepas, ujung pintunya pun rusak. Hadeehhh Rasyaaaaaa..............(_ _)"
Kondisi pintu lemari yang 'dilepas' Rasya |