The Blind Side - that's why we need a place called 'home'
Silakan bilang saya nggak gaul untuk urusan film. Saya baru nonton film The Blind Side tadi malam dan re-run tadi siang. Padahal, film ini produksi tahun 2009. Yah, saya memang bukan tipikal orang yang tergila-gila pada bioskop. Itulah mengapa saya membutuhkan saluran HBO di rumah :)
The Blind Side dibuat berdasarkan kisah nyata Leigh Anne dan Sean Tuohy yang mengadopsi seorang remaja Afrika-Amerika, Michael Oher. Michael disapa Big Mike oleh orang-orang di sekitarnya, sementara ia tidak menyukai panggilan itu. Michael dijemput oleh petugas pemerintah atau dinas sosial saat 7 tahun. Mereka membawanya ke panti asuhan karena negara menganggap ibu kandung Michael tidak mampu mengurus dan merawat Michael, lantaran sang ibu adalah pecandu narkoba. Sejak kecil ia pun tidak tahu siapa ayahnya. Ia juga tidak mendapatkan pendidikan formal yang layak dan bisa dibilang ia memiliki kemampuan yang sedikit kurang dalam berbagai hal. Namun, Leigh Anne tergerak untuk membantu Michael dan ia yakin Michael bisa sukses.
Satu hal yang unik, Michael memang memiliki kemampuan yang kurang dalam berbagai aspek. Namun, hasil pemeriksaan psikologis Michael menunjukkan ia punya insting melindungi sangat tinggi. Inilah yang membantu Leigh Anne yakin bahwa Michael berpotensi. Ketika Michael mulai tertarik pada football, Leigh Anne meyakinkan Michael bahwa ia bisa bermain sangat baik dalam tim. Michael hanya perlu melaksanakan perannya sebagai pelindung dan menganggap teman satu timnya adalah keluarga yang harus ia lindungi. Keyakinan ini menumbuhkan rasa percaya diri Michael dan ia sukses menjadi pemain hebat.
Leigh Anne dan keluarga Tuohy memberikan Michael sebuah keluarga yang penuh kehangatan, tempat yang bisa ia bilang sebagai rumah. Keluarga Tuohy sangat mendukung Michael 100%, dan menerima Michael sebagai bagian sekaligus anugerah terindah bagi mereka. Pada akhir cerita, Michael berhasil mendapatkan beasiswa ke Ole Miss, almamater Sean dan Leigh Anne. Namun, Michael tahu, pilihannya ke Ole Miss dilakukan penuh kesadaran dan karena seluruh keluarganya berkuliah di sana. Michael menunjukkan kecintaan dan rasa terima kasihnya pada keluarga Tuohy dengan memutuskan sesuatu yang terbaik bagi hidupnya.
Michael Oher dan keluarga Tuohy |
Cerita tersebut sangat menyentuh, apalagi ini betul-betul kisah nyata. Michael Oher mendapatkan sebuah keluarga yang penuh totalitas dalam menerima sekaligus mendukung setiap langkahnya. Masa lalu Michael yang kelam tidak menjadikannya jatuh dan terjerumus. Saya ingat satu adegan ketika Leigh Anne bertanya pada Michael, bagaimana ia bisa keluar dari lingkungan tempat ia tinggal - yang penuh kekerasan, kejahatan, dan narkoba. Michael menjawab, ibunya selalu meminta ia untuk menutup mata, salah satunya saat sang ibu tengah kecanduan kokain. Dengan begitu, ia tidak perlu melihat hal-hal buruk. Ia hanya perlu melihat hal-hal baik.
Dalam film ini, Quinton Arron memerankan Michael Oher dan menghidupkannya sebagai sosok yang pendiam, pemalu, tetapi hangat dan berhati emas di dalam. Sementara Sandra Bullock berhasil memunculkan energi Leigh Anne yang luar biasa dan selalu penuh semangat, serta punya keyakinan pada keputusan yang diambilnya. Leigh Anne dan keluarga Tuohy berbesar hati menerima keberadaan Michael dalam keluarga mereka, tanpa membedakan siapa dan dari mana ia berasal. Rumah keluarga Tuohy yang hangat dan penuh cinta adalah supporter utama bagi Michael. Ia pun punya tempat untuk selalu kembali pulang.
Satu hal yang saya petik dari film ini adalah manusia di mana pun di dunia ini membutuhkan satu tempat untuk pulang, yakni sebuah keluarga.
That's why we need a place called 'home'.
Pictures taken from here
Uda lama gue punya VCD originalnya dan dikasih DVD bajakannya juga, tp belum ditonton2... Masih mengumpulkan keberanian, nih! Gue takut mewek menganak sungai nontonnya... He hee :D
ReplyDeleteBaca review, nonton trailer, dan tulisan lo ini aja gue ud berkaca2 :D *dasar cetek air mata!*
Makanya loy...cepet ditonton...makin ditunda air mata lo nanti tumpahnya ke laut, bukan cuma jadi anak sungai doank, hehehehe
ReplyDelete