Saya pernah cerita ya, betapa banyak jumlah barang perlengkapan bayi yang perlu disiapkan. Tadinya, jika di kota saya ada penyewaan peralatan bayi, saya terpikir untuk menyewa beberapa peralatan bayi. Namun, karena mencari barang bagus dan berkualitas di sini sangat sulit, jadilah saya mengimpor beberapa barang dari Jakarta. Setelah 14 bulan sejak Rasya lahir, ternyata ada beberapa barang Rasya yang hanya dipakai sekejap mata.
Apakah tidak rugi?
Nggak juga sih, mengingat mencari barang bagus sulit dan saya yakin barang yang sekarang ada itu pasti akan terpakai lagi bila Rasya punya adik kelak. Cuma beberapa hari ini saya merasa sayang saja melihat barang-barang itu duduk manis tak disentuh. Penasaran apa saja itu?
Apakah tidak rugi?
Nggak juga sih, mengingat mencari barang bagus sulit dan saya yakin barang yang sekarang ada itu pasti akan terpakai lagi bila Rasya punya adik kelak. Cuma beberapa hari ini saya merasa sayang saja melihat barang-barang itu duduk manis tak disentuh. Penasaran apa saja itu?
- Bantal menyusui. Saya membeli bantal ini gara-gara merasa kurang nyaman, terutama di bagian pinggang, saat menyusui. Bantal yang harganya lumayan ini ternyata cuma terpakai sampai 3 atau 4 bulan lah. Setelah tubuh Rasya semakin panjang, eh tinggi, bantal ini malah agak mengganggu. Sekarang bantal ini sering dimainkan Rasya saja dan teronggok di balik pintu *puk puk bantal empuk*
- Nursing apron. Tadinya, saya mengira menyusui dengan menggunakan nursing apron itu nyaman. Saya belum pernah coba juga sih, soalnya lebih sering menyusui di rumah atau di ruang menyusui jika sedang pergi. Semakin Rasya besar, saya malah lebih koboi soal menyusui. Selama pakai baju menyusui dan baby wrap, di manapun hayuk! Yang penting tertutup. Nursing apron lebih sering saya pakai ketika harus memompa ASI saat kerja, jadi terpakai hingga usia Rasya 8 bulan. Sekarang saya lupa meletakkan barang ini di mana...
- Stroller alias kereta bayi. Sejak Rasya bisa berjalan, saya tidak pernah menggunakan stroller. Biasanya, jika saya pergi belanja ke pasar dekat rumah bersama Rasya, ia saya dudukkan di stroller. Ketika Rasya sudah senang jalan, tiap pergi ke pasar, ia hanya saya gendong dan baru saya turunkan saat dekat pasar. Begitu pula ketika pulang. Sebetulnya sih, kalau di sini ada mall luas kayak di Jakarta, stroller itu pasti masih bertugas, untuk membawa Rasya keliling mall. Berhubung di sini nggak ada mall, ya stroller tersebut beralih fungsi sebagai gantungan baju :p
- Mastela Fold Up Infant Bouncer. Barang ini sebetulnya datang agak terlambat, karena Mama baru mengirimkannya saat Rasya 6 bulan. Otomatis hanya terpakai sebulan saja. Begitu Rasya bisa duduk, dadah bye bye deh ke bouncer ini. Padahal, menggunakan bouncer ini enak lho dan bisa dilipat, sehingga bisa dibawa ke mana-mana untuk kursi Rasya jika kami sedang makan. Sekarang bouncer itu sudah pensiun dan kembali ke rumah aslinya alias kardus pembungkus.
- Munchkin food grinder. Sebetulnya saya sangat tergila-gila dengan barang 'ajaib' ini. Tanpa memerlukan waktu lama, kita bisa menyiapkan MPASI anak dengan cepat dan pasti jadi. Saya menggunakan food grinder ini hanya 3 bulan, saat Rasya usia 6 - 9 bulan. Begitu ia makan nasi tim kasar, alat ini bebas tugas. Tapi buat saya, perlengkapan MPASI satu ini masih masuk kategori wajib punya!
- Jumper atau Romper. Saya ini maniak jumper atau romper bayi. Motifnya pasti selalu lucu-lucu dengan warna mencolok mata. Padukan dengan legging, dalam sekejap tadaaaa... jadilah si kecil seperti bayi-bayi di majalah *Emak korban iklan* Sejak Rasya semakin aktif, baju semacam ini jadi tantangan untuk saya. Ya, tantangan memakaikannya tanpa harus berantem. Namanya anak yang super lincah, setiap dipakaikan baju pasti gerak sana-sini. Lupakan deh kegiatan memakaikan baju seperti di iklan bedak, minyak telon, atau diapers, Rasya mah mana mau disuruh tiduran dan tenang sejenak. Pasti pakai baju sambil gerak sana-sini bahkan jalan-jalan... Pernah sekali waktu, saya mau memakaikan jumper panjang ke Rasya, eh anaknya marah dong. Menangis sampai kejer sambil melentingkan badan. Ini baru memasukkan bajunya ke kepala, belum sampai pada tahap mengancingkan bagian bawahnya. Jadi, saya menyerah? Iya, untuk baju jenis ini tampaknya hanya cocok sampai usia 9 bulan. Setelah itu, nggak laku deh, kecuali kalau saya mau sedikit kreatif menjadikannya kaus seperti yang dilakukan Mamih Raja :D
- Topi-topi keren. Ah ini sih memang kasuistik untuk Rasya saja. Saya suka gemas melihat anak pakai topi lucu-lucu, ingat zaman Gilang kecil dulu yang punya topi beragam. Apalagi pas Gilang kecil zaman si Joshua pakai topi aneh-aneh, mulai yang bentuk topi badut sampai topi bertanduk seperti rusa. Saya pinginnya Rasya juga koleksi topi, tapi.....anak ini nggak betah pakai topi! Jadilah saya berusaha mengerem membeli topi. Topi yang ada saja jarang dipakai, baru kalau saya paksa baru tetap dipakai. Itu pun hanya bertahan sejenak, terus dilepas (_ _)"
- Baby Box Baby Does. Ini saya taruh di urutan buncit dalam versi saya. Sampai sekarang masih dipakai, tapi bukan untuk tidur. Melainkan untuk Rasya bermain sebentar (benar-benar sebentar, nggak sampai 15 menit sudah minta keluar) saat ditinggal ke kamar mandi atau sarana Rasya belajar....memanjat! Saya sampai takjub melihat Rasya memanjat sisi luar boks bayinya. Belum sampai masuk ke dalam sih, tapi tetap bikin deg-degan. Untuk tidur, Rasya biasa tidur di kasur bersama saya atau kasur yang digelar di bawah (pas tidur siang). Jadi, benda ini masih ada di kamar saya, dan kadang beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan hehehe :p
Kembali lagi, setiap bayi punya kebutuhan berbeda. Apa yang menurut saya sudah tak cocok di Rasya, belum tentu sesuai dengan anak lain. So, don't worry! Selama dana tersedia dan memang membutuhkan barang tersebut, silakan beli. Yang penting, kebutuhan si kecil terpenuhi, dan ibunya merasa nyaman. Happy hunting! ;D
sama, kebanyakan barang2 anak2 wkt bayi juga kepakenya cm sebentar :D
ReplyDeleteantara menyimpannya di gudang atau segera mengkaryakannya lagi dengan bikin anak, ya mbak hehehe :p
DeleteThanks infonya mbak jd ngak ada barang mubazir heheh
ReplyDeletesama2 mbak, terima kasih juga sudah mampir :)
DeleteWahh makasi banyak mba uda mau sharing, emang lg galau mau beli Nursing apron ato beli baju menyusui🙄🙄🙄 Soalnya klo lg diluar rumah suka bingung cari2 tempat buat menyusui. 🤭🙏🙏
ReplyDeleteTerima kasih atas sharingnya ya mba, kebetulan saya jg sedang mencari bantal menyusui, tp masih menimbang2 apakah perlu atau tidak
ReplyDelete