Thursday, July 25, 2013

Catatan Rasya (17): Rawat Inap

Halo!
Maaf belum sempat post lagi. Kalau absen sekian lama begini, biasanya pasti ada kejadian luar biasa.
Iya, Jumat malam lalu Rasya terpaksa numpang tidur di RS setelah didiagnosa terkena typhus. Kok bisaaaaa? *ambil nafas panjang sebelum mulai cerita*

Rabu siang, pulang dari TPA Rasya sumer, badannya hangat. Masih saya pantau sampai sore, pas magrib saya kasih obat parasetamol karena suhunya sudah 37,4 (apalagi pernah kejang). Malam itu masih saya kasih sekali lagi sekitar pukul 11. Saat sahur, rupanya dia ikut bangun. Nah, pas saya sedang makan, Rasya yang sedang duduk tiba-tiba terjatuh ke belakang dan langsung kejang. Spontan saya langsung menjerit dan si Ayah juga bertindak cepat. Alih-alih ambil stesolid, malah dumin duluan yang terpegang. Tancap obat, tapi Rasya masih kejang. Kemudian obatnya keluar lagi dari dubur. Panik, Rasya yang sudah dilepas bajunya langsung kami bawa ke bidan dekat rumah hanya dipeluk selimut tebal. Kejang berlangsung 'hanya' 5 menit, tetapi bagi saya terasa sangat lamaaaa....Apalagi wajahnya sempat membiru :'( 

Di bidan, Rasya langsung diberi oksigen dan dibiarkan menangis kencang. Setelah kondisinya lebih stabil, Rasya kami bawa ke UGD untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Sekitar pukul 7 pagi, saya baru bisa pulang. Saat itulah hingga Jumat Rasya diare terus menerus, meski ia tak terlihat lemas dan tetap mau makan. 

Akhirnya, Jumat siang kami ke dokter anak. Karena masih diare, dokter menyarankan Rasya untuk cek darah lebih dulu. Malamnya, begitu membaca hasil lab, dokter mengatakan, Rasya positif typhus. Mau tak mau, suka tak suka, Rasya harus dirawat malam itu juga. Ngilu, sedih, tapi ya tetap harus dilakukan. Dugaan sementara, mungkin penyebabnya air minum isi ulang yang nggak direbus lagi. Atau....kebiasaan Rasya memasukkan tangan ke mulut setelah pegang barang-barang lain, yang kadang lepas sejenak dari pengawasan kami.

Sempat terlintas rasa bersalah pada diri saya. Kenapa mesti Rasya? Apakah saya lalai menjaga kebersihan makanan dan minumannya? Padahal, saya selalu memasak untuknya, hanya kala tertentu saja kami beli makanan di luar, itu pun yang sudah kami tahu pasti kebersihannya. Sejuta tanya 'kenapa' masih terus berdesakan di kepala saya, bahkan saat Rasya sudah di RS. 

Lalu, bagaimana selama di RS?
Satu yang pasti, Rasya sensitif banget kalau didatangi perawat. Karena saat pertama kali memasang infus, butuh tangan empat orang dewasa untuk memegang Rasya sementara tangannya disuntik. Itu pun dengan 3 kali percobaan. Belum lagi, hari kedua dirawat, infusnya macet, sehingga terpaksa dipindah dari tangan kiri ke kanan. 

Alhamdulillah, selama di RS, Rasya tetap mau tenang di tempat tidur karena ditemani Sony Tablet milik saya, yang memang sengaja saya pasang aplikasi favoritnya. Saya bawa buku juga, buku cerita 'Emilie Belum Mau Tidur' favorit Rasya, sesekali berganti baca buku kalau waktunya memungkinkan. Jika harus membasuh Rasya dan tidak ada yang memegangi, terpaksa si tablet menjadi pengalih perhatian Rasya. 

*lap keringat*

Ia juga tetap mau makan, meski kadang sedikit kadang banyak. Karena typhus, Rasya harus makan yang serba lembek dulu. Jauhi sayur dan buah. Susu pun harus diganti susu bebas laktosa (bye bye UHT!). Jadi, saya harus ekstra hati-hati menyiapkan makanan Rasya, meski bolak-balik ia merengek minta semua makanan dan minuman kesukaannya :( 

Syukurlah, Selasa kemarin dia sudah boleh pulang. Mentang-mentang baru lepas infus, di rumah Rasya langsung berputar-putar ke sana kemari, padahal jalan pun masih doyong-doyong (_ _)" Energinya terpendam selama 4 hari, langsung meluap begitu menginjakkan kaki di rumah. Kalau nggak tahu Rasya sakit, dia memang terlihat sehat dan ceria, kecuali pipi dan kegempalan badannya yang agak menyusut. 

Untuk sementara, Rasya bersama neneknya saat saya bekerja. Namun, saya tetap membawakannya bekal selama satu hari sampai sore. Berhubung pilihan agak terbatas, saya masih modifikasi menu-menu kesukaan Rasya nih. Selama teksturnya lembek, makanan seperti bubur, puding, puding roti kukus, skotel, dan kentang tumbuk nggak apa-apa ya. Tinggal yang bagian susu diganti susu bebas laktosa (yang harganya bikin nyengir kuda). Cuma karena saya masih sangat sangat hati-hati, susu pun belum saya coba pada Rasya. Mungkin satu dua hari lagi. 

Singkat cerita, pengalaman ini jadi pembelajaran bagi saya dan suami. Meski saya masih merasa 'kecolongan' dengan sakitnya Rasya, seorang teman berkata, 'Ah, itu bukan kecolongan, tetapi memang sudah waktunya untuk sakit saja. Semua anak 'kan memang begitu, ada siklusnya.' 

Kalimat teman saya itu membuat saya lebih ikhlas dan berbesar hati, menjadikan pengalaman rawat inap pertama Rasya ini sebagai cerita. Cerita untuk Rasya kelak, juga cerita untuk dibagikan pada semua orang tua bahwa kita harus selalu waspada pada hal sekecil apapun yang dialami anak. 

Next agenda, Rasya harus melewati masa pemulihan yang tak sebentar hingga ia fit 100%. Kemudian, kami juga berencana menyunatnya sehubungan dengan fimosis yang ia alami. Mungkin habis Lebaran. Kesimpulannya, saya dengan rela membatalkan rencana mudik ke Jakarta. Bagaimanapun, kesembuhan Rasya adalah prioritas utama. Saya tak bisa menjadi egois dan memaksakan kehendak pada Rasya. 

Doa saya cuma satu, semoga Rasya lekas sembuh dan ceria seperti sedia kala!





Friday, July 12, 2013

Kim Hyun Joong! ARGHH!

Saya dan Ita, adik ipar saya, sama-sama penggemar K-Pop. Bedanya, Ita lebih ahli untuk urusan satu ini. Saya sampai speechless melihatnya mengumpulkan semua video K-Pop dalam hard disk. Yaaa, masa jaya sebagai fans fanatik K-Pop memang sudah lewat bagi saya. Tapiiiiii................begitu Ita cerita tentang reality show Barefooted Friends yang syuting di Jogja bulan Mei lalu saya langsung tertarik.

Pertama, karena para artis Korea itu berkunjung ke Jogjakarta, sebuah kota yang saya tahbiskan sebagai rumah kedua. Kedua, salah satunya adalah Kim Hyun Joong! AAAAAAAAHHHHHHHHHHHH!

Saya langsung mupeng, tak berkedip, dan pengen peluk Hyun Joong seketika itu juga. Dan saya iri luar biasa pada gadis-gadis Jogja yang melihat langsung Hyun Joong. Ihiks, kebayang hebohnya mereka pas lihat si ganteng itu ada di sana (TT.TT)"

Buat yang nggak tahu siapa itu Kim Hyun Joong, ini fotonya. Pasti pernah lihat dong di TV? Ya 'kan??? 
Pemeran Ji-Hoon di Boys Before Flowers
Pinjam di sini
Kalau saya sih lebih suka penampilan Hyun Joong berambut pendek dan hitam! Itu bikin......sexy! :">
AAAAAAAAAA! *pingsan*
Pinjam dari sini
Ehm, jadi Barefooted Friends itu apa?
Kata Wikipedia, Barefooted Friends adalah suatu tayangan yang menunjukkan aksi-aksi outdoor yang nyata alias diambil dari kehidupan nyata masyarakat. Para pemain (Kang Ho-dongYoon Jong-shinYoo Se-yoonKim Bum-sooKim Hyun-joongYoon Si-yoonEunhyukUee) tidak hanya sekedar berjalan-jalan ke suatu negara, tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat. Mereka berinteraksi dengan beragam cara, dari menghibur hingga melakukan pekerjaan yang penghasilannya digunakan untuk makan & penginapan (skenarionya begitu). Sedikit mirip The Amazing Race, tetapi dalam format berbeda, bukan perlombaan, melainkan bagaimana bertahan hidup sekaligus melebur dalam masyarakat lokal. 

Barefooted Friends episode 4 - 6 menampilkan perjalanan para pemain ke Jogja. Di sana mereka diharuskan menjalani beragam kegiatan yang merupakan mata pencaharian masyarakat setempat. Mulai dari kuli gendong di pasar hingga mencari udang batu di tebing pinggir laut. Sudut pengambilan kamera yang berbeda dari lazimnya tayangan realitas di televisi Indonesia, ternyata mampu menggugah saya untuk melihat kota Jogja dari perspektif yang berbeda. Juga mengenali sosok Hyun Joong lebih dalam *halah!*

Kadang kita memang perlu menonton tayangan televisi buatan luar negeri untuk melihat betapa indah, menarik, dan luar biasa Tanah Air kita ini! Sebab mereka menghadirkan sudut pandang berbeda, suatu gagasan dan pemikiran yang berbeda pula. Bahkan, mereka mungkin meliput tempat yang sering kita lewati tapi kita tak pernah selami lebih jauh. Ini yang terjadi beberapa kali ketika saya menonton tayangan tentang Indonesia di channel TV macam National Geographic atau TLC, dan kali ini SBS Korea. 

Jadi, saya nggak cuma melototin Hyun Joong sih saat nonton ini. Namun, juga merasakan sensasi luar biasa sekaligus pengakuan atas betapa menariknya kota Jogja saat kita mau mendalami lebih jauh. Pun banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan artis Korea ini ke Indonesia. Bahwa bahasa bukanlah penghalang (utama) saat dua budaya berinteraksi, bahwa setiap rupiah yang bisa dihasilkan dari keringat sendiri itu berharga, atau bahwa hidup bukan cuma dijalani seadanya, tetapi dijalani sehidup mungkin, live to the fullest

But to be honest, the best part of this show is Hyun Joong! Saya puas banget melototin Hyun Joong dan makin gemes sama dia, pengen bawa pulang untuk dipeluk-peluk di rumah *dilempar sepatu sama suami* Kalau saya bahas kehebatan Hyun Joong di episode Jogja nggak seru ah, nanti dikira saya mengelu-elukan dia lagi (padahal sih emang). Mending lihat sendiri di channel Drama Fever di Youtube. Ada banyak episode Barefooted Friends dengan subteks bahasa Inggris.

Buat penutup, saya kasih kumpulan momen Hyun Joong di Barefooted Friends ya. Selamat menggilai Hyun Joong! 


Tuesday, July 09, 2013

Another year has come!

Pagi ini pas membuka browser Chrome, saya menemukan gambar menarik di halaman Google.

Saat saya klik gambar Google itu, tertulis 'Happy birthday, Anindita!' 
Kecanggihan teknologi membuat kita bisa mempersonalisasi tampilan web Google di halaman utama browser! Apalagi kalau kita sudah sign in sebelumnya. Bila pada Google doodles lain terhubung ke hasil pencarian apa yang ditampilkan di situ, maka pada doodles edisi ulang tahun saya itu langsung terhubung ke profil Google Plus saya. Menarik ya?

Anyway, Alhamdulillah kemarin saya tepat 28 tahun. Tahun yang baru dalam hidup saya datang lagi! Kali ini tidak ada perayaan mewah, hanya ucapan selamat ulang tahun dan kado mixer (yang tertunda hampir 3 tahun!) dari suami. Terima kasih, Ayah Hammy! :* Mixer-nya harus segera diujicoba nih!

Karena tak ada kue tart, saya pun memutuskan untuk memasak agak istimewa dari biasanya. Sehari-hari sih memang biasa masak. Untuk sarapan suami dan makan siang di rumah, saya buatkan tahu kukus kuah bakso. Untuk makan sore dan malam, saya buatkan spaghetti bolognese andalan. Semuanya enak-enak, dan bikin suami plus Rasya kenyang bahagia. Happy tummy! 

Saya saja sampai takjub melihat Rasya berturut-turut makan apel-tahu kukus kuah bakso-spaghetti bolognese dan diakhiri dengan makan spaghetti saja tanpa saus. Itu semua ia lakukan dalam waktu dua jam tanpa jeda! Ckckckck, saya langsung berpikir apa Rasya lagi growth spurt ya? Semangat banget makannya :')

Nah, harapan saya untuk ulang tahun kali ini sederhana saja. Semoga saya diberikan umur yang panjang dan mampu menjalani peran sebagai istri-ibu dengan baik. Ah, sebetulnya satu lagi, semoga suami dan saya bisa segera mewujudkan impian untuk kuliah S2! Entah kapan, tetapi kami masih menyimpan cita-cita itu dan berharap suatu hari akan terwujud. Amin.

Selamat menikmati hari Selasa!
Selamat menyambut bulan Suci Ramadan, semoga Ramadan tahun ini membawa berkah dan rahmat bagi kita semua. Mohon maaf lahir batin :)
Powered by Blogger.