Sebuah Catatan Diri tentang Tumbuh Kembang Rasya
Ini bukan catatan perkembangan Rasya. Ini adalah perenungan saya sebagai seorang ibu, yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di juru...
Kata Rasya (3): Sejuta Alasan
Salah satu konsekuensi yang harus saya dapatkan ketika memilih untuk bekerja adalah melewatkan beragam celoteh Rasya sejak ia bangun tidur ...
Ke Mana Bayi Kecil Itu?
Ke mana ya, bayi kecil yang dulu selalu membutuhkan bantuan untuk melakukan banyak hal? Ke mana ya, bayi kecil yang dulu hanya bisa tidur t...
Kata Rasya (2): Panas-Dingin
Saya sering bingung, kok anak seusia Rasya sudah punya pemahaman sendiri mengenai berbagai hal. Padahal, tak semua yang ia pahami itu diaja...
Kata Rasya (1): Uis!
Satu hal yang saya kagum dari Rasya adalah ia sangat cepat menyerap segala informasi yang pernah ia lihat, dengar, dan rasakan. Bahkan, beb...
Catatan Rasya (28): Sekolah Kedua
Emm....sebetulnya cerita ini sudah terlalu lama ditunda. Tapi cerita hari pertama anak bersekolah itu pasti selalu dikenang setiap orang tu...
Rutinitas Baru
Halo! Saking sibuknya menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja baru, saya baru sekarang cerita-cerita lagi di sini. Padahal, saya masih...
Pulang ke Jogja
Sebagai orang yang kenyang menclok sana sini, kembali ke lingkungan yang dulu dikenal adalah kenikmatan tak terhingga. Terlebih lagi jika t...
Merdeka!
Pagi ini saya membaca sebuah posting seorang teman di timeline media sosial. Tertulis begini, " Independence can start early at home ....
Idul Fitri 1435 H
Alhamdulillah, tahun ini saya bisa berlebaran bersama keluarga besar di Jakarta, seiring kepindahan kami sekeluarga secara bertahap ke ibuk...
Catatan Rasya (27): Tak Terbendung Lagi!
Jadi ibu itu harus sabar. Sabar menghadapi segala tingkah laku anak, dari yang lucu menggemaskan sampai yang bikin sebal plus kesal. Penamb...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
