Tuesday, January 29, 2013

Quick hello!

Huah! Seminggu terakhir saya jarang ngeblog, karena dapat instruksi pindah unit kerja untuk sementara waktu. Di unit kerja yang baru, saya menggantikan rekan yang cuti melahirkan. Pekerjaan di sini jauuuhhh lebih banyak dan menyita perhatian! Secara penugasan sih, saya suka dengan pekerjaan baru ini. Menantang dan mengasah keterampilan mendengarkan (alias menjadi konselor), sekaligus melayani banyak orang.

Namun, namanya juga baruuuu banget (dan mendadak), saya masih beradaptasi dengan jarak yang memang lebih jauh. Ini melahirkan tantangan lain bagi saya, plus belajar mengendalikan rasa takut berlebihan. Mudah-mudahan saya bisa segera mengalahkan rasa takut itu!

Oh, cerita gembira lainnya, akhir pekan lalu Mama dan Gilang datang. Meski hanya empat hari (yang pastinya kurang!), lumayan lah jadi obat kangen. Akhirnya sudah bisa ditebak, kami mewek bersama pas pulang. Huhuhu, kangennya masih segunung, baru terhapus sedikit, tapi harus kembali ke rutinitas masing-masing. Rasya pun tampak enggan berpisah dengan Uti dan Om Gilang, masih mau digendong Uti. Semoga bulan Juni bisa liburan ke sana ya, Lil'. Amin!


Doakan saya semoga bisa menikmati 'tugas baru' ini :)

Tuesday, January 22, 2013

12 bulan menakjubkan!

Mengingat 12 bulan lalu
Melihat rupa seorang anak manusia yang berubah wujud dalam 12 bulan
Dari makhluk kecil yang memasrahkan semua hidupnya pada tangan Ayah dan Mama
Menjadi seorang anak yang punya beragam keinginan

Tiap detik proses tumbuh kembang menjadi catatan jejaknya
Terekam dalam ingatan Ayah dan Mama
Terekam dalam lensa kamera Ayah
Terekam dalam rangkaian kata Mama

Misi kami satu, memberi catatan kehidupan baginya
Catatan yang sewaktu-waktu akan ia buka kembali
Catatan yang nanti akan ia siarkan pada dunia
Catatan yang kelak akan ia tuturkan pada anak cucunya

Merayakan 12 bulan pun merayakan perjalanan Ayah dan Mama sebagai orang tua
serta menanti hari-hari berikutnya yang pasti akan penuh tantangan!

Selamat ulang tahun, Rasya sayang
12 bulan pertama berhasil kita lalui!
Doa Ayah dan Mama tetap sama seperti terlantun dalam namamu
serta panjang umur, menjadi anak saleh, diberkahi kesehatan, rejeki, dan kecerdasan

Tetap jadilah yang terbaik versi Rasya!

Selamat menikmati petualangan di tahun-tahun berikutnya, Cakrasyadhia... :*



Tuesday, January 15, 2013

Catatan Rasya(13): aku pintar, Ma!

Mengamati tumbuh kembang anak, apalagi bagi ibu bekerja, boleh jadi PR paling menyenangkan sekaligus bikin deg-degan. Harap-harap cemas kalau si anak belum bisa melakukan tugas perkembangannya, seperti teman seusianya. Ditambah jika teman seusianya sudah bisa ini itu, sementara si anak belum, kita langsung membandingkan atau...merasa gagal sebagai ibu. Padahal, setiap anak punya waktunya sendiri, they have their own time to show what they can really do! Itulah mengapa perkembangan tiap anak nggak pernah sama persis plek!

Tapi yaaa...namanya juga emak-emak, meski berbekal ilmu psikologi, saya tetap khawatir jika Rasya belum bisa ini belum bisa itu. Apalagi kalau ditanya terus menerus oleh orang-orang sekitar. "Udah bisa jalan? Anakku udah bisa lho dari 10 bulan, sekarang udah lari," begitu kata kenalan yang anaknya selisih beberapa minggu dengan Rasya. Saya pun antara cemas, khawatir, dan bete. Rasanya mah ingin bilang, "Ya 'kan beda-beda tiap anak, nggak usah dibandingkan dongggg." Tapi atas nama sopan santun saya pun hanya menjawab, "Belum, tapi sudah mau dititah kok."

Ditambah lagi urusan berat badan Rasya, yang nggak bergeser sejak ia sakit batuk pilek. Bikin saya galaaaauuu :( Untung suami selalu membesarkan hati, "Rasya sehat kok, badannya kecil ya karena gerakannya banyak, keliling rumah terus. Selama Rasya tetap mau makan dan aktif, nggak apa-apa." 

Maka, di luar segala gundah gulana tentang tumbuh kembang Rasya, saya memilih untuk menghitung keahlian apa saja yang sudah dicapai Rasya. Semakin banyak keahlian ini, semakin menunjukkan Rasya anak cakap, kreatif, dan aktif (seperti namanya, CaKrA)!
  • Ketika dititah, langkahnya mulai teratur dan cepat, tak lagi canggung untuk berjalan 
  • Berdiri sendiri dan mendorong semua benda, termasuk mobil-mobilan, tanpa dipegangi 
  • Bisa berdiri sendiri dengan menumpu berat badan pada kedua kakinya, bukan pada benda yang ia pegang
  • Suka sekali bertepuk tangan, sesuka ia melakukan atraksi kecil lainnya: sun jauh (kiss bye), melambaikan tangan (dadaaahh), sun pipi (sambil gigit), salam (tetap digigit), toss (high five), menunjuk (pointing), mengangkat kedua tangan sambil menggoyangnya (terutama jika ada musik dangdut -.-)
  • Menjimpit nasi atau corn flakes, bisa!
  • Menggenggam dua benda pada kedua tangannya dan memainkannya
  • Meniru gerakan atau suara. Kalau dengar suara orang tepuk tangan, pasti langsung tepuk tangan
  • Belajar menunjuk benda sesuai namanya, "Mana gajah? Mana beruang?"
  • Suka membolak-balik halaman board books (buku karton) sendiri dan bisa tenang saat dibacakan :)
  • Bermain ciluk ba, biasanya ia suka sembunyi-muncul di balik kain/gorden/meja/box bayi
  • Memahami jika Mama atau Ayah berbicara dengan nada tinggi pada saat ia melakukan aksi tertentu, seperti pegang kabel. Rasya akan langsung berhenti melakukan, tetapi melihat ke arah kami sambil cengengesan :p
  • Doyan bilang 'Eh! Eh! Ah! Ah!' atau 'mamam mamam' saat waktunya makan
  • Mengenali orang yang sering bertemu dan enggan digendong orang asing
  • Memahami sebab akibat secara sederhana, seperti memencet tombol lalu berbunyi
  • Menangis kalau ditinggal, tetapi bisa main sendiri jika banyak mainan
  • Saat dipakaikan baju, memasukkan tangan dan kakinya sendiri
  • Mudah menemukan barang yang disembunyikan
  • Menggunakan benda sesuai fungsinya (contoh sendok)
  • Ekspresi wajah semakin beragam, bisa menirukan ekspresi wajah orang lain
  • Melempar barang sesuka hati, tetapi juga mengerti untuk memasukkan kembali ke tempatnya
  • Menjadikan semua barang mainan, mulai dari tutup ember, remote, dingklik, kain, sampai sendok

Melihat cara Rasya mendorong mobil-mobilannya sih, tinggal menghitung waktu saja sampai ia bisa berjalan sendiri. Artinya, Rasya akan semakin aktif dan menjelajah ke mana-mana. Soal kemampuan berbahasa, sejauh ini saya merasa sangat beruntung karena bude pengasuh Rasya termasuk telaten mengajari Rasya bicara. Menunjuk kepala, dadah, sun jauh, ya dikenalkan oleh budenya. Saya juga senang mengajari Rasya menunjuk gambar-gambar binatang yang saya pasang di samping tempat tidur. Setiap siang Rasya bermain di situ sambil menunjuk gambar tersebut. Begitu juga saat membaca. Rasya bisa duduk anteng jika saya bacakan buku kecilnya :)

Memang anak umur mau setahun itu lagi lucu-lucunya ya?

Monday, January 14, 2013

MPASI 11 bulan Versi Rasya

Akhirnya!
Rasya hampir tiba di ujung masa MPASI! Setelah ini post tentang MPASI tidak akan dibuat review per bulan lagi, tetapi tergantung resep masakannya. Pada usia 12 bulan nanti saya juga berencana mengenalkan susu UHT, selain tetap memberikan ASI. Kalau bisa sih ASI sampai 2 tahun. Namun, saya harus tahan beradu dengan gigi Rasya :p Makanya, saya perlu mengenalkan susu UHT tadi :)

Nah, selama MPASI 11 bulan, saya tidak banyak memperkenalkan makanan baru. Beberapa jenis makanan   masih saya tunda hingga 12 bulan, seperti udang, ikan mas, dan yoghurt. Di bulan ini, Rasya sudah makan terpisah antara lauk dan nasi. Hanya saja saat disuapi, nasi disajikan dalam dua versi. Versi saya, nasi ya tetap nasi utuh (nasi hangat yang baru keluar dari rice cooker, teksturnya lembek). Versi bude pengasuh Rasya, nasi hangat itu dilumatkan alias dibejek-bejek bersama lauknya hingga mirip nasi tim. Bagaimana reaksi Rasya? Doyan aja tuh. Alasan pengasuh, kasihan kalau makan nasi beneran. Padahal, anaknya ya hayukk aja makan nasi. Jika saya yang menyuapi, makan nasi membuat Rasya cepat mengunyah dan lebih lahap, sehingga fase ngemut makanan bisa dikurangi. 

Jenis lauk yang sudah saya berikan ke Rasya kadang beda tipis dengan lauk yang saya makan, kecuali bumbunya. Lauk untuk Rasya tetap minim gula dan garam. Jika bisa diganti keju, ya diganti keju untuk rasa gurih. Kalau tak cocok, sejumput garam bisa memberikan rasa. Sejauh ini, Rasya paling sering saya buatkan sop (ya sop ayam, sop daging), semur daging+tahu, tumis tempe kacang panjang, tumis ayam labu siam, tim ikan, ati ayam kecap, kentang saus keju, kentang saus bolognaise, pasta saus keju, sayur bayam, dan bihun kuah ayam.

Paling baru ya bihun, kebetulan saya menggunakan bihun jagung. Rasya suka dong, apalagi jika ada bihun yang belum masuk, ia langsung sigap mengambil dan melahapnya. Oya, untuk camilan, saya juga mencoba memberdayakan lagi labu kuning dikukus. Sempat khawatir ia nggak suka, ternyata habis tuh. 

Alhamdulillah, selama 6 bulan MPASI, Rasya sangaaaaaattt gampang makan. Doa saya pun masih sama seperti sebelumnya, semoga Rasya terus suka makan. Apalagi saking gesitnya, badan Rasya termasuk kecil tapi keras. Jadi, apa yang ia makan selalu langsung terpakai energinya. 

Saya agak cemas dengan berat badannya yang masih berkisar di angka 8 - 9 kg. Tinggi badannya sih bertambah, tetapi beratnya di situ-situ aja :( Mudah-mudahan masuk 12 bulan, Rasya tetap doyan makan dan tetap sehat. Usia 12 bulan, petualang kuliner Rasya akan semakin seru lho, buat Mama dan Rasya juga! 

Selamat berpetualang di dunia rasa, Rasya! :*




Wednesday, January 09, 2013

Tentang Merangkai Kata

Menulis alias merangkai kata sudah menjadi bagian hidup saya sejak lama. Seingat saya, sejak SD saya suka menulis puisi dan buku harian, selain menggambar. Ditambah dengan kegemaran saya dan para sahabat surat menyurat yang membuat kami tergabung dalam geng LP (Letter Paper). Ya isinya sih hanya curhatan anak kecil yang beranjak remaja, tetapi saya yakin itu memupuk kebiasaan menulis saya. Hal ini berlanjut saat SMP, saya dan dua orang sahabat punya satu buku khusus yang menjadi arena bermain kami merangkai kata. Puisi, cerpen, atau jurnal harian kami tulis di situ. Pun ketika salah satu sahabat saya pindah sekolah, kami tetap melanjutkan kebiasaan itu. Agaknya buku-buku tersebut masih disimpan oleh Nelly sampai sekarang J

Beranjak SMA, saya mulai diracuni novel Pintu karya Fira Basuki oleh Nelly, yang berakhir pada tugas resensi untuk pelajaran Bahasa Indonesia. Eh siapa kira, hasil resensi saya itu membuat Ibu Marcell, guru Bahasa Indonesia, ‘memaksa’ saya ikut lomba menulis esai IKAPI Jakarta. Maka saya menulis sebuah esai berjudul “Masih Ada Harapan untuk Indonesiaku.” Ibu Marcell mengirim esai tersebut bersama beberapa karya teman.

Siapa kira, esai itu adalah awal kecintaan sejati saya pada dunia merangkai kata. Saya meraih juara Harapan I dalam lomba tersebut, sesuatu yang saya pikir nggak mungkin terjadi sebelumnya. Bekal juara itu menjadikan saya yakin, “Hei, saya bisa menulis!”

Gambar dari sini
Keasyikan merangkai kata ini menjalar pada masa kuliah. Dengan semangat ’45 saya mengikuti BPPM Psikomedia di Fakultas Psikologi UGM. Selama tiga tahun berkarya, kemampuan merangkai kata saya meningkat, ditambah dengan sedikit kecakapan mengatur tata letak buletin/majalah. Saya gemar menyunting, maka saya sering didapuk menjadi editor di tim redaksi. Bawaannya gatal setiap melihat ada salah penempatan tanda baca atau pemilihan kata yang kurang pas, hehehe.

Kewajiban menuntaskan pendidikan dengan skripsi juga menjadi wadah meluapkan semua pemikiran saya. Hanya satu hal yang saya sesali dulu, mengapa saya kurang berani mengirimkan artikel ke harian Kompas Jogja! Padahal, Kompas Jogja punya satu rubrik khusus tulisan mahasiswa dan saya melewatkan kesempatan itu.

Memasuki dunia kerja, kegemaran ini disambut positif oleh Emak Ratih Ibrahim. Saya ditantang untuk menulis beberapa artikel, ditambah membantunya menjawab pertanyaan wartawan, hingga akhirnya saya dipercaya untuk menjadi narasumber di beberapa media cetak. Ya, nama saya yang dicantumkan pada media cetak! Wow!

Itu adalah pencapaian besar bagi saya ketika itu!

Kini, saya menjadikan menulis sebagai ajang menumpahkan isi pikiran, tentang segala hal yang berputar dalam hidup saya. Menjadi seorang istri dan ibu, tumbuh kembang Rasya, pemikiran yang berpijak pada teori psikologi, materi ajar, dan hal-hal yang menjadi bagian diri saya sejak dulu. Setiap menulis, saya merasa setiap kata meluncur dengan cepat dalam pikiran, bersuara dan mendesak untuk dikeluarkan. Jika tidak dikeluarkan, saya bisa gila! *lebay sih, tapi ini seriuss!*
Pinjam di sini
Pada akhirnya, menulislah yang membuat saya tetap sehat, bahagia, dan waras ;)
Perkenalkan, saya Dita, suka merangkai kata dalam bentuk esai atau tulisan non-fiksi, spesialisasi seputar tumbuh kembang anak dan remaja (dan berbagai pikiran ngawur yang datang silih berganti)
Ini passion saya! J

Tuesday, January 08, 2013

Berantakan? Rapikan!

Belakangan ini saya dipusingkan dengan ulah Rasya yang suka melempar segala rupa barang. Kebetulan baby box yang dulu dipakai tidur sekarang beralih fungsi menjadi 'tempat transit' Rasya jika kami sedang melakukan hal lain. Di baby box itu berisi mainan-mainan Rasya, dari barang keras sampai barang empuk, dari selimut hingga kain sarung. Awalnya Rasya menangis jika masuk 'kandang', tapi lambat laun ia asyik sendiri dengan barang-barang tersebut.
Aku lempar ya, Maaaaa *Mama siap-siap menadah*
Masalahnya, beberapa saat kemudian ia akan melempar dan menjatuhkan semua barang di situ, tak terkecuali barang berbaterai yang pasti bisa rusak kalau dilempar. Bahkan, handphone saya juga! (err...handphone sering saya pinjamkan untuk memutar video lagu favorit Rasya, jurus ampuh jika ia mulai menangis minta keluar kandang). Belum lagi, Rasya lagi hobi ngoprek-ngoprek isi dompet. Segala macam kartu dikeluarkan, untung uang diletakkan dalam kantong berisleting, sehingga ia nggak (belum!!) bisa membuka sendiri. 

Selain itu, Rasya suka sekali memainkan barang apa saja yang ada di rumah. Tutup ember, galon air mineral, remote TV, meja dan kursi tamu, dus air mineral, you named it. Kadang melihat kreativitasnya memainkan sesuatu membuat saya berpikir, nggak perlulah sering-sering membelikan ia mainan. Ujung-ujungnya nggak dimainkan juga dan ia pun sering cepat bosan.

Bongkar dompet Mama *hadeh!*
Maka berantakan adalah pemandangan sehari-hari di rumah kami. Semua baru bisa dirapikan jika Rasya sudah tidur. Itu pun dengan catatan kalau saya nggak ikut tidur saat ngelonin Rasya :p 

Awalnya saya sempat sebal dan pusing melihat rumah berantakan. Lama-lama saya sadar, membuat rumah berantakan adalah proses belajar Rasya. Saat membaca artikel di Ayahbunda tentang semua dibuat berantakan, saya tahu ini merupakan fase Rasya belajar tentang sebab akibat, objek permanen, serta melatih koordinasi lengan dan keseimbangan tubuh. Begitu pula dengan keasyikan Rasya melempar semua barang. Hal kecil kelihatannya, tetapi kelak akan membantu Rasya mempelajari beragam keterampilan yang lebih sulit. 

Sama halnya dengan memasukkan dan mengeluarkan barang dari tempatnya. Rasya juga belajar memasukkan barang. Berikan remote, ia masukkan. Berikan guling kecil, ia masukkan. Berikan HP, ia masukkan juga. Semua sudah di dalam, byaarrr....dikeluarkan lagi :D Lebih seru lagi karena Rasya sudah memahami instruksi sederhana, bermain bersama Rasya menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Di sinilah saya sering menyelipkan instruksi, 'Yuk mainannya dimasukkan lagi' sehingga tanpa disadari Rasya membereskan mainannya.

Saya juga masih belajar banyak sih untuk urusan bermain sama Rasya. Harus saya akui, menemani Rasya bermain itu lumayan menguras tenaga karena ia selalu bergerak ke sana kemari. Sementara ia belum bosan bermain, saya yang bosan menemani dia, hahaha.

Makanya harus pintar mencari waktu untuk menghibur diri juga. Kala ia asyik dan khusyuk dengan mainannya, saya bisa mengintip timeline twitter sejenak. Kala ia melihat ke saya, yuk kita main ci luk ba, dan berlanjut dengan kejar-kejaran hingga Rasya ngebut merangkak, hihihi.

Rumah berantakan? Biarkan, tapi nanti kita rapikan bersama ya, Rasya! :*

Monday, January 07, 2013

Tahun Baru, Tampilan Baru

Masih ingat tentang blog impian saya? Ternyata, Mbak Shinta mengumumkan saya sebagai salah satu pemenang! Yeay! Setelah di-DM Mbak Shinta via Twitter, saya baru baca pemenang giveaway beberapa waktu kemudian. Eh, ternyata saya pemenang beruntung donk, yang diperoleh dari hasil pengacakan peserta. Hahaha, I've never been so lucky before! Alhamdulillah, memang tahun 2012 itu rejeki Rasya yaaa *kecup Rasya sampai basyaaah*

Nah, proses perancangan layout blog ini kurang lebih sekitar dua minggu. Mbak Shinta dengan supeeerrr sabar menghadapi setiap permintaan saya yang banyak maunya. Mau ini, mau itu, enaknya begini, enaknya begitu. Setelah desain pertama, karena saya bingung menerjemahkan dalam tulisan apa yang saya inginkan, akhirnya saya membuatnya dalam bentuk gambar. Mbak Shinta pintar banget memahami keinginan saya, uh senangnya! Jadilah, setiap poin yang saya revisi langsung diperbaiki oleh Mbak Shinta. Memang ya, kalau bergerak dalam layanan jasa begini harus ekstra sabar melayani setiap permintaan klien (senyum-senyum ke Mbak Shinta). 

Saya memang nggak terlalu suka banyak pernak-pernik, maunya yang simpel, tapi tetap berwarna, karena saya suka sekali menambahkan gambar/foto dalam setiap post. Makanya saya cuma ingin yang simpel, sehingga post tetap menonjol dan langsung merebut perhatian. Jangan lupa warnanya, tentu saja hijau! Kali ini dibarengi aksen kuning dan magenta. Ciamiikk lah pokoknya!

Terima kasih, Mbak Shinta, sudah memberikan 'rumah' baru untuk saya! \(^o^)/


Friday, January 04, 2013

Barang-barang Favorit Mama untuk Rasya


Terinspirasi dari post Djengwidz tentang best item selama tahun pertama Raja, saya jadi tertarik membuat post serupa. Hampir setahun sejak Rasya lahir, saya punya barang-barang favorit yang sampai rasanya galau kalau barang itu nggak ada. Mungkin memang bukan barang yang harus ada di daftar keperluan bayi, tapi seiring perjalanan waktu ada barang-barang yang tadinya nggak kepikiran eh ternyata butuh, atau sebaliknya. Apalagi bayi 'kan cepat sekali ya pertumbuhannya, sehingga dalam hitungan bulan kita bisa 'daur ulang' barang. Pilah lagi mana yang masih dipakai, mana yang sudah harus pensiun, dll. Itu juga salah satu PR saya bulan ini, memilah!

Nah, apa saja barang favorit Mama?

Baby Box Baby Does. Sejak hamil, saya bersikeras punya baby box untuk tempat Rasya tidur. Akhirnya baby box ini dikirim dari Jakarta, titip beli lewat Mama. Apakah terpakai? Iya, terpakai hingga sekarang, apalagi ukurannya besar, cukuplah sampai Rasya 2 tahun nanti. Meski sekarang tidak dipakai untuk tidur, tapi bisa jadi tempat main Rasya ketika harus ditinggal sebentar (walaupun selalu berakhir dengan tangisan :p). 

Tommee Tippee (breastpump dan botol). Ini wajib punya! Saya suka sekali dengan breastpump Tommee Tippee, begitu juga dengan botolnya. Saya memang tidak mencoba yang lain sih, tapi bagi saya breastpump ini nyaman dan betul-betul enak dipakai. Rasya juga tidak mengalami bingung puting ketika minum dengan menggunakan dot. Akan tetapi, sejak usia 8 bulan, Rasya sudah lepas dot dan tidak minum ASIP. Jadi, breastpump ini saya simpan baik-baik, bekal untuk adiknya Rasya :D 

Hanaroo Baby Wrap, my most favorite item! Awalnya, saya nggak bisa gendong Rasya pakai jarik, apalagi saat ia masih 2 bulan. Makanya saya minta suami membelikan Hanaroo Baby Wrap dan berlatih mati-matian supaya bisa memakainya. Sejak usia 2 bulan, saya selalu memakai Hanaroo untuk menggendong Rasya ketika pergi. Selain nyaman untuk saya, Rasya juga pulas tidur di dalamnya. Sekarang masih jadi barang wajib dibawa kalau pergi, terutama jika naik motor. Saya malah bingung kalau pakai gendongan ransel atau ssc (soft structured carrier), hehehe.

Nursing wear (tank top Estila Mama, Emeno, Sun Song and Circus), senjata perang andalan untuk busui. Lupakan apron menyusui, cukup pakai baju menyusui dan baby wrap, menyusui di mana pun asyik dan mudah! :D

Pigeon Foodmaker, andalan saat awal MPASI. Mudah, praktis, tanpa listrik, dan komplit. Bisa untuk memarut, menghancurkan, menyaring, semuanya dengan satu set peralatan yang sederhana. Cocok juga dibawa traveling, karena nggak makan tempat di tas.

Stroller Elle, meski Rasya jarang membawa stroller kalau pergi (ribet, repot, dan gimana bawanya pakai motor??), saya suka stroller ini. Waktu usia Rasya masih di bawah 5 bulan, saya selalu membawa Rasya dengan stroller untuk berjemur. Rasya juga belajar duduk dengan stroller ini, dibantu ganjalan bantal guling di mana-mana.

Munchkin Teething Feeder, juga peralatan wajib MPASI. Membantu Rasya untuk memegang makanan tanpa khawatir tersedak. Terpakai sampai usia 8 bulan deh, karena setelah itu ia sudah bisa memegang buah dan sayur sendiri, memakannya tanpa khawatir tersedak (tapi tetap diawasi yaaa).

High Chair Baby Does, juara banget deh untuk Rasya. Strukturnya kokoh, meski nggak bisa diatur tinggi sandarannya, tetapi cocok menjadi lahan eksperimen Rasya. Makan berantakan, banjir air, sengaja dijatuhkan, lempar sana sini, hadehh....Nggak apa-apa lah, yang penting Rasya pintar kalau makan sendiri.


Cocopop Crafts Diaper Bag, aaaa....saya nggak bisa pergi tanpa ini! Semua perlengkapan Rasya dan saya bisa masuk jadi satu tas, paket komplit! Belum lagi motifnya lucu-lucu, bikin kepingin beli terus! *dipelototin suami*

IQ Baby Slow Cooker, kado dari sepupu. Tadinya cuma memasak dengan metode konvensional, tapi begitu ketemu daging, saya menyerahkkan pada SC. Sekarang tetap saya pakai untuk memasak daging, ya semur, ya sop daging, semua yang berhubungan dengan daging selalu saya masak dengan SC. Pasti jadi! :D
Itu versi saya. Setiap mama punya versinya sendiri tentang barang favorit pada tahun pertama anak. Jadi, apa saja yang penting menurut Mommies? :)

Powered by Blogger.