Waiting for a miracle(2): Utak-atik nama
Menjelang bulan ke-5 kehamilan, salah satu hal yang mulai saya persiapkan adalah nama si baby. Mencari nama itu susah, nggak bisa dikatakan gampang juga. Ada sekian ribu nama yang saya kenal selama ini, ditambah sekian ratus ribu nama-nama yang bisa kita temui dalam buku nama-nama bayi atau berbagai situs di internet. Apakah itu membuat saya semakin mudah menentukan nama?
Jawabannya, tidak. Semakin sulit malah. Semakin banyak referensi, semakin membuat saya bingung, nama apa yang cocok untuk anak saya kelak.
Saya sendiri terlahir dengan nama yang sangat Indonesia, sedikit bercampur bahasa Sansekerta. Begitu pun dengan nama adik-adik saya. Kedua orang tua saya memilihkan nama-nama kami dari bahasa Sansekerta. Jadi, saya juga terinspirasi untuk melakukan hal sama. Bagi saya, nama-nama dalam bahasa Sansekerta atau bahasa Indonesia terdengar sederhana, tetapi penuh makna. Pengucapan dan penulisannya juga lebih mudah.
Zaman sekarang, kebanyakan orang tua memberi nama anaknya dengan kesan modern, tetapi menyulitkan pengucapan dan penulisan. Nama saya saja (yang menurut saya mudah ditulis dan diucapkan) kerap salah tulis, terutama nama belakang yang merupakan gabungan nama Papa dan Mama.
Masih sekitar 4 bulan lagi menjelang HPL alias Hari Perkiraan Lahir, tetapi persiapan nama sejak awal akan jauh lebih baik daripada membiarkan nama si baby belum tertulis saat ia lahir nanti (atau tertulis 'bayi Ibu X & Bapak Y'). Lagipula, akan lebih mudah jika kita sudah memilih sekian banyak nama, dan menggabungkan beberapa nama nanti. Tentu berdasarkan hasil rundingan dengan suami :)
Nah, kembali pada soal pemberian nama.
Saya memang cenderung mencari nama-nama dalam bahasa Sansekerta. Kadang, beberapa nama terdengar sangat Jawa sih, tetapi saya memang setengah Jawa kok, hehehehe. Saya juga belum merangkai nama-nama tersebut menjadi satu kesatuan, hanya saya kumpulkan dan dituliskan dalam sebuah notes yang saya bawa ke mana-mana. Kita nggak pernah tahu inspirasi itu datang kapan dan di mana kan? Rencananya, nama-nama pilihan saya akan saya ajukan pada suami dan kami akan merangkaikannya menjadi beberapa nama pilihan untuk si baby, baik nama laki-laki maupun perempuan.
Pendek kata, nama si baby haruslah terdengar serasi saat diucapkan maupun ditulis. Lalu, namanya unik, tetapi juga mudah diterima keluarga dan masyarakat. Selain unik, makna nama itu juga harus positif dan panggilan yang mudah diucapkan. Bagaimanapun juga, nama akan dibawa seumur hidup oleh anak.
Untuk cari-cari inspirasi, saya rajin menyambangi situs Ide Nama Bayi milik Melinda Hospital, Bandung, yang merupakan salah satu aplikasi internet di Indonesia yang meraih penghargaan MURI. Konon, terdapat sekitar 70.000 nama bayi dari berbagai bahasa dalam situs itu.
Saya juga suka mengintip silsilah keluarga Hanafiah dan Syadiran pada website Sitta Karina untuk mencari nama. Yup, Sitta Karina penulis novel favorit saya. Ia memang menciptakan tokoh-tokoh dengan nama-nama yang banyak diambil dari bahasa Sansekerta.
Huff, perjalanan mencari nama untuk si baby masih panjang. Sejauh ini belum dapat 'aha!' alias pencerahan nama mana yang pas di hati. Mengerahkan bala bantuan sih sudah. Papa saya minta untuk ikut utak-atik nama, karena seleranya mirip dengan saya, hehehehe. Kalaupun nanti kami mendapat banyak usulan nama, keputusan akhirnya tetap pada saya dan suami.
Hellooo, baby! Tunggulah, Nak, nanti Mama dan Papa akan cari nama terbaik untuk kamu! Nama yang penuh harapan dan doa juga tentunya! Sabar ya, Nak! *elus-elus perut*
No comments: