Here I Am :)

6:29 AM
Pinjam di sini

Sebetulnya, apa sih comfort zone itu?

Comfort zone adalah suatu keadaan saat kita selalu melakukan sesuatu yang rutin, dan berubah menjadi kebiasaan yang membuat kita merasa nyaman. Comfort zone bukan soal apakah ini baik atau buruk, tetapi hal ini memang sangat manusiawi. Di mana pun kita berada, kita akan membangun zona nyaman kita sendiri.[1] Berada di zona nyaman memang menyenangkan, tetapi bagaimana jika kita malah merasa terjebak, stuck di dalamnya? Hingga kita berpikir bahwa kita harus melakukan aktivitas baru untuk membuat hidup lebih berwarna atau malah melakukan suatu lompatan besar!

Cara pertama untuk me-refresh zona nyaman kita adalah: melakukan sesuatu yang berbeda dari kebiasaan. Sekedar menata ulang perabot rumah, mencoba menu baru di resto favorit, berekreasi ke alam terbuka daripada ke mall, atau menginap semalam di hotel dekat rumah bersama keluarga. Hal kecil yang membuat kita lebih bersyukur betapa menyenangkannya rutinitas harian itu!

Namun, bagaimana dengan perubahan besar dalam hidup keluarga? Ya, merencanakan sebuah lompatan besar!

Seperti yang tengah saya alami bersama keluarga kecil saya. Pertama kali mendengar rencana besar suami, saya super excited! It was a year ago. Seiring waktu, satu persatu langkah mewujudkan rencana itu mulai nyata, salah satunya kini saya seorang job-seeker. Kini, saya sudah berada di depan pintu rencana besar yang telah terwujud itu. Tinggal membuka pintu dan masuk ke dalamnya. Namun, perasaan takut dan khawatir kerap bermunculan dalam diri.

Lha kok bisa?

Ya, karena saya tahu saya akan berhadapan dengan sesuatu yang besar: tinggal kembali dalam hiruk pikuk ibukota. Setelah tiga tahun saya tinggal di kota kecil, saya merasa khawatir pada banyak hal, terutama soal fleksibilitas waktu. Sudah lama macet tidak menjadi sahabat saya, sebab saya terlalu terbiasa dengan waktu tempuh yang nggak sampai durasi satu lagu dari rumah ke tempat kerja. Saya pun terlalu santai dengan jam kerja yang super nyaman, yang memungkinkan saya pulang istirahat siang bertemu Rasya di rumah.

But the show must go on. Berita Mama sakit membuat saya harus berangkat lebih awal dari rencana. Dan di sinilah saya sekarang, di rumah orang tua, bersiap untuk mengurus Mama pasca rawat inap, bersiap untuk membesarkan Rasya di sini, dan tentunya bersiap untuk bikin zona nyaman lagi.

Toh pada akhirnya, kita sendiri juga yang menentukan, mau hidup ribet atau hidup simpel. Kalau mikirin ketakutan mah, malah nggak bisa berbuat apapun yang mengubah ketakutan itu. Segala ketakutan dan kekhawatiran itu harus dihadapi, dijalani, dan dinikmati. Masa penyesuaian diri seperti ini ibarat transisi dari satu fase kehidupan ke fase kehidupan berikutnya. Saya yakin, saya, suami, dan Rasya dapat menyesuaikan diri dengan cukup baik di kota super sibuk ini.

Here I am now, in my hometown  :)



[1] Are Your Comfort Zones Holding You Back? Published on September 2, 2010 by Carolyn L. Rubenstein in Now Is Everything, diakses lewat http://www.psychologytoday.com/blog/now-is-everything/201009/are-your-comfort-zones-holding-you-back

4 comments:

  1. selamat datang kembali di ibukota, Mbak. Semoga tambah sukses, ya :)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.