Catatan Rasya (27): Tak Terbendung Lagi!

Jadi ibu itu harus sabar. Sabar menghadapi segala tingkah laku anak, dari yang lucu menggemaskan sampai yang bikin sebal plus kesal. Penambahan ekstra sabar juga berlaku untuk urusan pencapaian milestone anak. Dalam cerita ini, saya sempat berpikir ingin membawa Rasya ke dokter spesialis tumbuh kembang anak, mungkin saja perlu terapi wicara. Sampai saya menulis cerita ini, bahkan saat saya sudah di Jakarta pun, saya belum membawa Rasya ke sana. 

Alasannya, tanggul Rasya sudah jebol! 

Iya, bendungan yang selama ini menahan kemampuan Rasya memproduksi kata sudah terbuka perlahan tapi pasti! Dalam waktu kurang dari 30 hari sejak saya berhenti bekerja, kamus kosakata Rasya bertambah banyak. Apalagi sejak saya pindah ke rumah orang tua yang lebih ramai, membuat Rasya semakin cepat dan aktif belajar kata-kata baru. Setiap hari ada saja kata-kata baru yang ia ucapkan. Itu saja sudah mengundang decak kagum dari diri saya, dan tentu saja rasa bangga serta syukur, Alhamdulillah.

Ditambah lagi Rasya mulai masuk PAUD di dekat rumah, semoga saja ini mampu merangsang Rasya untuk lebih pintar merangkai kata dan bersosialisasi. Soal sekolah akan saya ceritakan pada tulisan lain ya. 

Sebelum lupa, saya coba mendaftar kata-kata apa saja yang sudah fasih dilafalkan Rasya.

Nama orang/keluarga
Benda
Warna
Kata kerja
Rasya (caa-caah)
air (aa-iii)
biru (bi-uu)
mau
Mama
cincin (ci-cin)
merah (me-haa)
main
Yayah
bis
hijau (hi-jau)
bobo
Akas (aaa-kaass)
pampers (paepes)
kuning (ku-ni)
makan (mam)
Mbay (mbai)
(shuttle) cock
ungu (u-uu)
minum (mi)
Uti (uuu-iii)
bola (bol)
putih (pu-ti)
nggak (gak!)
Atung (aaaa-uung)
kue (kueh)
hitam (hi-taa)
naik
Oom Gilang (om jiii)
jeans (jis)
jingga (ji-gaa)
best : hebat, pintar
Oom Kiky (om cici)
keju (ke-hu)
pink (ping)
bau 
Memey



Nova (ooo-paa)



Nin



Mbak



Kakak



Dedek



Ibu



Bapak



Bayi, baby (be-bi)




Dari pengalaman ini, saya semakin yakin bahwa anak punya timing sendiri untuk mencapai milestone-nya. Berhentilah membandingkan anak dengan anak orang lain, nyaris tak ada hasilnya, kecuali kita sendiri yang makin stress dan pusing. Bandingkan saja perkembangan anak dari bulan ke bulan, peningkatan sekecil apapun pasti membuat kita bahagia luar biasa melihatnya! Oya, sedikit menutup telinga terhadap komentar-komentar negatif soal tumbuh kembang anak juga boleh kok. Saya pernah merasa agak tersinggung dibilang kurang bawel gara-gara Rasya masih sedikit bicara. Tapi dipikir-pikir lagi, kok rugi amat tersinggung, saya juga yang capek ati kan

Selama kita tahu bahwa anak betul sehat dan proses tumbuh kembangnya baik, lakukan saja apa yang menurut kita BENAR untuk ANAK KITA. Perhatikan juga masukan dari orang terdekat, yang tahu persis bagaimana perkembangan anak kita. Kalau ada yang mengkhawatirkan, nggak ada salahnya kok pergi ke dokter. Browsing sana-sini juga boleh, tetapi jangan menyimpulkan sendiri yaa, terutama jika kita tidak punya latar belakang medis. 

Sudah tentu, stok sabar juga harus diperbanyak! Percaya deh, buah kesabaran itu manis dan nikmat, senikmat mendengarkan kata-kata mengalir deras dari bibir mungil si kecil :D

Aaa-iiii(r)!

No comments:

Powered by Blogger.