Ayahbunda, sumber inspirasi saya

Pertama kali saya baca majalah Ayahbunda justru ketika masih SD. Iya, baca sisipan Buncil di rumah tante yang kebetulan baru melahirkan anak pertamanya. Setiap ke rumah tante, saya pasti langsung ngubek tempat majalah, mencari Ayahbunda dan melahap habis Buncil. Waktu itu, Buncil masih mengisahkan Si Tongki Bebek, juga Koko-Moni dan Moko. Favorit saya? Tentu saja cerita pendek yang nama tokohnya diganti gambar si tokoh. Lagi senang-senangnya membaca, jadi cerita model tersebut bikin semangat membaca!

Berpisah dengan Ayahbunda sekian lama (dan bergaul dengan para saudara sedarah Ayahbunda), saya kembali melirik Ayahbunda saat dinyatakan hamil pada bulan ke-2 pernikahan kami. Pertama kali hamil, saya jadi sering membeli atau meminjam Ayahbunda di perpustakaan sekolah tempat saya bekerja. Ketika saya keguguran pada usia kehamilan 10 minggu karena blighted ovum, saya sempat terpuruk, sedih luar biasa. Saya pun mundur teratur dulu dari dunia para calon ibu.

Alhamdulillah, Allah Maha Baik, selang 45 hari kemudian saya kembali hamil (meski dokter menyuruh saya libur 3 bulan, seperti dikatakan di sini). Kehamilan kedua ini membuat saya lebih hati-hati. Termasuk menunda pengumuman kehamilan pada dunia, kecuali pada keluarga dekat dan rekan kerja. Saya kembali rajin membaca Ayahbunda. Entah mengapa, setiap kegelisahan atau kekhawatiran yang saya risaukan, pasti Ayahbunda tengah mengupas tuntas masalah tersebut. Mulai dari mitos-mitos kehamilan, perubahan fisik yang dialami, hingga memperdengarkanmusik ke si calon bayi. Saya juga langganan newsletter kehamilan Ayahbunda. Setiap menerima newsletter, saya langsung mencocokkan dengan kondisi saya, maklum sering khawatir. Pendek kata, saya coba memberi nutrisi terbaik bagi pikiran saya selama hamil, supaya “rumah kontrakan”  ini nyaman bagi si kecil selama 9 bulan berada di dalamnya! J
Rasya saat baru lahir
Pagi hari sekitar pukul 10.00 WITA pada Rabu, 18 Januari 2012, seorang bayi laki-laki lahir dari rahim saya melalui operasi caesar di rumah sakit terbesar di kota saya. Dengan berat badan 2,88 kg dan panjang 46 cm, laki-laki paling tampan di dunia itu (versi saya tentunya!) kami beri nama Cakrasyadhia Nafii Pradana. Lengkaplah sudah kebahagiaan saya sebagai seorang ibu.

Pulang ke rumah, hari-hari sebagai ibu dimulai. Menimang, memandikan, mengganti popok,  menyusui Rasya, semua menjadi kebiasaan baru bagi saya dan suami. Pertama kali kami menjadi orang tua, pertama kali kami menjadi ayah dan mama untuk Rasya. Meskipun kami berdua lulusan psikologi, teori-teori psikologi perkembangan yang kami pelajari langsung menguap begitu saja! Semua kembali ke nol, kami belajar dari awal.
Foto JUARA! :D
Lagi-lagi Ayahbunda menjadi teman setia kami, betul-betul bacaan yang cocok untuk pasangan muda! Malah Ayahbunda sudah menyemarakkan dapur saya dengan hadiah yang kami dapatkan dari lomba Twitpic Ayahbunda. Ketika itu foto Peluk Anak versi Ayah dan Rasya berhasil menjadi juara. Ada hadiahnya lho, yaitu Philips Citrus Press Juicer. Keren banget! Selain itu, saya dan suami kerap mencocokkan tumbuh kembang Rasya dengan tumbuh kembang bayi pada umumnya, seperti yang selalu disajikan dalam Ayahbunda. Benar lho, mendampingi Rasya yang sedang asyik menjelajah dunia barunya itu terasa lebih menyenangkan berbekal segudang tips Ayahbunda.

Pun ketika Rasya sudah makan, mengintip resep-resep Ayahbunda itu HARUS! Saya sering kehabisan ide membuat makanan Rasya, maka berburu resep di web Ayahbunda bisa memunculkan inspirasi untuk memasak. Apalagi Rasya selalu lahap menghabiskan makanan buatan saya. Bikin saya bersemangat memasak!

Tak terasa, artikel yang saya baca mulai bergeser ke bagian tengah majalah Ayahbunda, karena Rasya sudah 9 bulan. Persahabatan saya dengan Ayahbunda tampaknya masih akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan, saat Rasya menyandang status balita, ketika ia siap masuk ke dunia sekolah, hingga ia memiliki adik nantinya ;)

Selamat ulang tahun, Ayahbunda! Terima kasih sudah menjadi sahabat setia dan inspirasi bagi semua orang tua di Indonesia!   


*) Tulisan ini disertakan dalam Lomba Menulis Blog "Aku dan Ayahbunda" dalam rangka ulang tahun ke-35 majalah Ayahbunda.

5 comments:

  1. Anonymous4:15 PM

    wihihihi lucuuu *uyel-uyel* goodluck ya!

    ReplyDelete
  2. Selamat ya, setelah foto sekarang tulisannya juara :)
    Salam buat Rasya ^__^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Mbak :) salam kenal juga dari Rasya :)

      Delete
  3. keren tulisannya ... www.ipung.net

    ReplyDelete

Powered by Blogger.