Lebaran Pertama di Rantau

Memang yang pertama kali itu selalu bikin deg-degan yaaa.
Jadi, seperti saya ceritakan di sini, saya membatalkan perjalanan mudik (dan merelakan tiket yang hanya bisa di-refund setengah harga) ke Jakarta. Selain merasakan bagaimana Lebaran di kota kecil ini, kali ini juga merupakan Lebaran pertama kami bertiga. Tahun kemarin saya dan Rasya Lebaran di Jakarta sementara suami baru menyusul beberapa hari sesudahnya. 

Nah, kali ini kami berkumpul di rumah mertua sejak malam takbiran. Esoknya setelah salat Ied, kami bermaaf-maafan dan lalu makan ketupat-opor ayam-rendang-sayur lodeh yang sudah disiapkan Ami. Siangnya, saya dan suami pergi ke halalbihalal sekolah tempat saya bekerja. Lalu kami menghabiskan sore di rumah mertua hingga keesokan harinya. Baru malam hari kedua saya menyempatkan diri ke rumah rekan yang lebih senior. Sementara hari Sabtu saya memasak di rumah, ceritanya open house. Dua kelompok murid saya mampir ke rumah, serta beberapa teman. Memang nggak banyak yang datang, soalnya nggak mengundang banyak juga hahaha. Jadilah hari itu kami mabuk sup krim jagung dan spaghetti :p

Satu hal yang pasti, ternyata ya bisa juga melewati Lebaran di rantau. Berarti akan ada Lebaran lain di sini mungkin. Namun, tahun depan pasti saya pulang mudik ke Jakarta. Bukan soal makanannya yang bikin kangen, tapi kumpul dan ngobrol ngalor ngidul dengan keluarga besar itu yang paling bikin kangen setengah mati! Suasana yang nggak ada duanya karena saya memang besar di keluarga yang ribut bin heboh :D

Mumpung masih suasana Lebaran, kami sekeluarga mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H
Mohon maaf lahir dan batin!

No comments:

Powered by Blogger.