Sebuah proses...
Sampai detik ini, berapa banyak orang yang telah kita temui? berapa banyak orang yang telah kita kenal? dan berapakah dari semua orang itu yang lalu dekat dengan kita? tidak hanya dekat dalam arti jarak, tetapi dekat dengan hati, dekat secara pribadi.....
saya sedang merenungkan ini....
tentang sebuah proses alami yang terjadi antara dua orang manusia
proses yang membuat keduanya menjadi lebih kenal satu sama lain
dari seseorang yang 'asing' dalam kehidupannya
yang belum dikenal pada separuh lebih usianya
yang bahkan tidak pernah tahu bahwa orang tersebut 'ada' di dunia ini
lalu hadir pada saat yang bahkan kita sendiri pun tidak tahu kapan persisnya...
proses ini terjadi sepanjang hidup saya, kamu, kita semua
segala sesuatu punya awalnya,
ketika kita bertemu pertama kali dengan ayah dan ibu
ketika kita berkenalan dengan kehadiran kakak dan adik
ketika kita bersentuhan dengan keluarga besar, kakek nenek, om tante, sepupu sepupu, keponakan
ketika kita berada di hari pertama sekolah, kampus, kantor...bertemu dengan teman-teman baru
ketika kita bertatapan dengan seseorang yang mampu membuat kita jatuh hati...
dan permulaan itulah awal proses ini....
saya menyebutnya sebuah proses,
menyamakan frekuensi.....
mengatur irama kita dan dia
menyelaraskan energi yang kita dan dia pancarkan
harmoni!
dengan bertemu lebih sering
secara fisik, lewat telepon, sms, ataupun di dunia maya
ngobrol lebih sering
mulai dari yang nggak penting sampai hal yang prinsipil
mulai dari hobi sampai berita terkini
mulai dari kegiatan hari ini sampai dengan rencana jangka panjang
ini hanyalah sebuah proses....
yang saya sendiri tak pernah tahu bagaimana akhir dari proses ini
yang saya yakin alam pun membantu terjadinya proses ini
dan saya sangat tahu pasti Tuhan yang berkuasa atas proses ini
tetapi sangat menarik untuk diamati....
bagaimana kita belajar membuka satu persatu sisi dalam kehidupan kita
bagaimana kita berani membagi apa yang ada dalam diri kita
bagaimana kita belajar menerima apa yang ditunjukkan oleh dia
bagaimana kita dan dia berusaha menyelaraskan setiap sisi dalam kehidupan masing-masing
dan akhirnya bisa saling melengkapi satu sama lain!
saya sedang merenungkan ini....
tentang sebuah proses alami yang terjadi antara dua orang manusia
proses yang membuat keduanya menjadi lebih kenal satu sama lain
dari seseorang yang 'asing' dalam kehidupannya
yang belum dikenal pada separuh lebih usianya
yang bahkan tidak pernah tahu bahwa orang tersebut 'ada' di dunia ini
lalu hadir pada saat yang bahkan kita sendiri pun tidak tahu kapan persisnya...
proses ini terjadi sepanjang hidup saya, kamu, kita semua
segala sesuatu punya awalnya,
ketika kita bertemu pertama kali dengan ayah dan ibu
ketika kita berkenalan dengan kehadiran kakak dan adik
ketika kita bersentuhan dengan keluarga besar, kakek nenek, om tante, sepupu sepupu, keponakan
ketika kita berada di hari pertama sekolah, kampus, kantor...bertemu dengan teman-teman baru
ketika kita bertatapan dengan seseorang yang mampu membuat kita jatuh hati...
dan permulaan itulah awal proses ini....
saya menyebutnya sebuah proses,
menyamakan frekuensi.....
mengatur irama kita dan dia
menyelaraskan energi yang kita dan dia pancarkan
harmoni!
dengan bertemu lebih sering
secara fisik, lewat telepon, sms, ataupun di dunia maya
ngobrol lebih sering
mulai dari yang nggak penting sampai hal yang prinsipil
mulai dari hobi sampai berita terkini
mulai dari kegiatan hari ini sampai dengan rencana jangka panjang
ini hanyalah sebuah proses....
yang saya sendiri tak pernah tahu bagaimana akhir dari proses ini
yang saya yakin alam pun membantu terjadinya proses ini
dan saya sangat tahu pasti Tuhan yang berkuasa atas proses ini
tetapi sangat menarik untuk diamati....
bagaimana kita belajar membuka satu persatu sisi dalam kehidupan kita
bagaimana kita berani membagi apa yang ada dalam diri kita
bagaimana kita belajar menerima apa yang ditunjukkan oleh dia
bagaimana kita dan dia berusaha menyelaraskan setiap sisi dalam kehidupan masing-masing
dan akhirnya bisa saling melengkapi satu sama lain!
synchronize.
selaras.
harmoni...
harmoni...
No comments: