Beberapa Hal yang Tidak Saya Bagikan di Media Sosial
Halo!
Ini adalah
posting hari ke-5 BPN 30 Day Challenge 2018.
Tema yang
disodorkan adalah tentang media sosial. Nah, jika banyak blogger yang sudah
membahas soal kenapa perlu bermain media sosial, kenapa harus eksis di media
sosial, atau apa yang diperoleh dari media sosial, maka kali ini saya akan
membahas tentang beberapa hal yang tidak saya bagikan di media sosial.
Topik ini
cukup menarik dan terinspirasi dari instagram stories @Nenglita beberapa hari
lalu. Iya juga ya, dari sekian banyak hal yang di-share setiap orang, pasti ada beberapa hal yang lebih suka
disembunyikan atau disimpan untuk konsumsi sendiri maupun kalangan terbatas.
Demikian
juga dengan saya.
Seperti
pernah saya ceritakan tentang tema yang sering saya tulis di blog, ada beberapa hal yang
nyaris tidak pernah saya bahas melalui akun media sosial. Pada akhirnya, ini
memang hal yang prinsipil sih dan tentu saja berbeda-beda untuk setiap orang. Topik
itu lebih nyaman dibicarakan offline alias
diskusi dengan suami atau sahabat, bukan untuk diperbincangkan di dunia maya
yang berujung pada debat kusir tidak berkesudahan.
Lalu, apa
saja yang tidak saya bagikan di media sosial?
Photo by Ricardo MancÃa on Unsplash |
Politik
Iyaaaa,
saya tahu ini topik terpanas sepanjang tahun. Mendadak semua orang tiba-tiba
pintar soal politik ini, meski pengetahuannya terbatas. Apalagi, kalau sudah
menyangkut presiden pilihan, lalu ikut kubu A atau kubu B, dan seterusnya. Saya
bukan orang yang tertarik dengan politik. Bagi saya, tidak masalah siapa
presiden yang terpilih, selama saya dan keluarga masih bisa memperoleh
kehidupan yang layak dengan bekerja. Namun, bukan berarti saya tidak punya
pilihan ya, ada dong (tapi rahasia tentu saja). Jadi, biarkan ini menjadi
pembicaraan saya bersama suami saja. Setidaknya, saya tahu kami berada di
perahu yang sama hehehe.
Agama
Ya, isu ini
pun sama panasnya dengan politik. Susah bagi saya untuk membicarakan soal agama
terang-terangan. Ini adalah hal yang pribadi, terkait prinsip dan hubungan
vertikal saya dengan Allah SWT. Maka, saya memilih untuk menyimpannya sendiri.
Sesederhana itu saja sih.
Rumpi gosip
Okelah saya
akui, saya punya lingkaran pertemanan kecil untuk urusan rumpi dan gosip. Namun,
pantang bagi saya untuk mengangkat rumpi gosip ini ke media sosial. Cukup kalangan
terbatas saja yang tahu tentang apa saja yang dibicarakan, termasuk pendapat
soal gosip tersebut. Nggak pada tempatnya juga membicarakan kehidupan orang
lain di media sosial. Siapa sih kita dan apa urusannya dengan kehidupan mereka?
Lebih baik, simpan pendapat sendiri daripada mengungkapkannya di media sosial,
bukan?
Permasalahan rumah tangga
Tentu saja saya dan suami bukan artis atau selebgram, maka nggak pada tempatnya juga curhat atau membuka aib keluarga di media sosial. Meskipun, bukan berarti juga jika artis atau selebgram lalu boleh umbar masalah pribadi dan pernikahan di sini. Ya, kalau lagi kesal sama suami ya mending diselesaikan baik-baik, bukan umbar-umbar di depan khalayak. Atau, cukup cerita pada sahabat saja. Pun jika ada orang yang memang mem-posting kehidupan rumah tangga-nya di media sosial, cukup bersikap suportif saja. Kadang orang yang sedang bermasalah itu hanya butuh didengarkan. bukan dinasihati panjang lebar yang menurut kita paling tepat. Terlebih lagi, kalau disarankan oleh orang yang nggak tahu apa-apa, nggak ngerti situasinya, kenal juga nggak. Boro-boro masalah selesai, bikin runyam iya.
Itu 3 hal
yang tidak saya bagikan di media sosial. Jelas bahwa media sosial merupakan
tempat bersenang-senang, menjalin silaturahmi, dan membuat pertemanan baru,
bukan memancing perdebatan dan mencari musuh. Jadi, pusing-pusing amat sih
membahas hal-hal berat atau sesuatu yang kita pun sebetulnya awam soal
tersebut. Mending angkat topik yang benar kita kuasai, kita senangi, atau
apapun yang lebih banyak mengundang manfaat daripada adu argumen.
Btw, ini
hanya pendapat saya lho. Kalau memang ada teman-teman yang senang membahas
ketiga hal tadi ya silakan saja. Yang penting, sampaikan dengan elegan dan berlandaskan
semangat kedamaian. Setuju?
Salam,
Dita
sangat teramat setuju, apalagi urusan rumah tangga
ReplyDeletepaling saya hindari untuk diekspos di medsos