Indahnya Masa Menyusui


Seorang sahabat lama mengirim pesan pada saya dua hari lalu. Setelah bertukar kabar, ia pun bercerita soal bayi mungilnya yang baru akan berusia 3 bulan. Setiap mendengar teman atau kenalan yang baru saja melahirkan, saya selalu merasa kangen dengan masa-masa menyusui. Apalagi baru sebulan ini saya berhasil menyapih Rasya.

Pun saat membaca ulang seluruh artikel di blog tentang menyusui, ada perasaan takjub pada diri sendiri bahwa saya dan Rasya berhasil menyelesaikan perjalanan ini! It was a long journey! Karena Rasya segitu addict-nya dengan ASI, sampai saya tak mengira menyapihnya terbilang relatif mudah, tanpa oles ini itu, tanpa drama panjang berhari-hari (dua hari drama saja cukup).

Maka, menyusui adalah pengalaman luar biasa bagi seorang ibu.
Juga bagi saya.
Pastinya, bagi Rasya, dan tentu saja suporter nomor satu kami, suami, Ayah Rasya.

Berikut saya kompilasikan berbagai tulisan tentang menyusui yang pernah saya buat, sekaligus merangkum momen-momen indah perjalanan menyusui kami :)
  • Melahirkan di RS yang pro ASI pastinya merupakan pilihan bijak. Kebetulan sekali RS terbesar di kota kami sudah pro ASI & rooming in, plus ada konselor laktasi. Dua minggu sebelum lahiran, saya sudah bertemu konselor laktasi. Setelah bisa duduk pasca operasi caesar pun saya diajarkan lagi oleh perawat tentang menyusui. Saya punya dua ibu yang mendorong saya untuk menyusui, mengajarkan bagaimana posisi menyusui yang benar dan nyaman, serta perlekatan yang tepat. Dan tentu saja, suami yang pro ASI. Bersyukur saya mengawali perjalanan menyusui dengan lancar.
  • Rasa syukur berikutnya adalah lokasi tempat kerja yang berdekatan dengan rumah. Keuntungan tinggal di kota kecil :) Saya tetap bawa thermal bag dan pompa saat bekerja karena saya harus memompa setidaknya sekali saat bekerja. Istirahat siang saya pulang membawa ASIP dan menyusui langsung di rumah. Dalam sehari saya memompa rata-rata 4-5 kali. Stok ASIP juga jarang saya bekukan. Saya hanya memompa untuk digunakan besok, jadi nggak kejar tayang, hehehe.
  • Drama pertama menyusui saya.......saat saya dirawat di RS karena demam berdarah! Sampai nangis-nangis memompa ASI yang menyusut karena sakit :( Huhuhu, benar-benar cerita sedih dan penuh drama. Apalagi Rasya masih 5 bulan waktu itu. Untunglah berhasil kami lewati dan tetap membuktikan kita bisa menyusui dalam kondisi apapun (kecuali penyakit tertentu yang menular yaaa).
  • Another drama, saat gigitan Rasya sukses bikin saya demam tinggi sampai menggigil! Ini terjadi saat Rasya sudah tumbuh delapan gigi. Nggak cuma sekali, tapi dua kali saya pernah demam tinggi gara-gara dada membengkak. Kalau sudah begitu rasanya serba salah, menyusui nggak nyaman, nggak menyusui juga sakit. 
  • Saat anak sakit, ASI menjadi salah satu 'obat' utama untuk menjaga anak tidak dehidrasi. Beberapa kali saya mengandalkan ASI ketika Rasya sedang nggak enak badan dan sulit makan. Makanya saya agak kehilangan momen ini kalau Rasya sakit, sekarang nggak bisa tinggal nenen
  • Kenikmatan lain yang tak terkira adalah enaknya jalan-jalan bersama Rasya tanpa perlu repot membawa tas berisi botol, susu, dan air panas :p Apalagi sejak bayi Rasya sudah beberapa kali naik pesawat untuk terbang ke kota. Menyusui itu praktis, cukup pakai baju menyusui yang nyaman, saat anak lapar atau haus tinggal buka, clep! Selesai! Malah, menyusui menjadi jurus andalan saya untuk menenangkan Rasya saat pesawat take off dan landing. It worked well!
  • Baju menyusui jadi salah satu barang andalan selama menyusui. Saya cinta banget dengan baju menyusui cantik Emeno Nursing Wear. Rasanya saya sudah punya lima buah baju menyusui dan selalu saya pakai ke mana-mana. Siapa bilang menyusui nggak bisa tampil keren?
  • Sejak jadi busui, saya semakin terampil menyusui di mana pun dan kapan pun. Setiap ngota dan ngemall yang dicari adalah nursing room. Lumayan juga sempat menjelajah beberapa nursing room, meski nggak banyak. Menyusui dalam baby wrap juga pernah, lantaran nggak ada nursing room di mall, saya pun berdiri di toilet dengan Rasya menyusui dalam baby wrap karena itu tempat terdekat dari saya berada. Hmmm...saya ingat betul, pengalaman menyusui pertama kali di tempat umum justru terjadi di sebuah restoran! Pokoknya, kalau sudah menyusui, yang diingat cuma anak, malu sih belakangan hihihihi :D
Setiap perjalanan sudah pasti akan berakhir. Menyapih dengan sedikit drama (tapi tanpa trik apapun) pada usia Rasya 2 tahun 2 bulan menandai akhir perjalanan menyusui kami dengan cukup mulus. Rasa haru kerap menyelinap saat melihat jagoan kecil saya kini lebih mandiri dan nggak terpusat pada nenen lagi. Kalau lagi kangen nenen, yang dilakukannya adalah memeluk saya dan tiduran dalam dekapan saya :') Namun, ia mengerti kalau sudah tidak nenen lagi. 

Guess what? Baru-baru ini Rasya sukses mengucapkan kata nenen dengan jelas! Oalah Lil', kenapa kata itu baru meluncur sekarang setelah kamu disapih? xD
Neko boy :3

No comments:

Powered by Blogger.